Berita Pasuruan
Teaterikal Sumpah Pemuda Berubah Menjadi Aksi Protes Siswa ke Kepala Sekolah
Di sela - sela upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, dan kedua di saat selesai upacara, aksi protes para siswa ini membuat sekolah terkejut.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Aksi teaterikal siswa SMAN 1 Bangil dan Taruna Madani memperingati Hari Sumpah Pemuda mendadak berubah menjadi aksi protes ke pihak sekolah, Senin (30/10/2023) siang.
Mereka ramai - ramai memprotes Kepala Sekolah Taruna Madani yang juga sekaligus reguler yakni SMAN 1 Bangil, Imron Rosidi. Bahkan, anak - anak muda itu menuntut yang bersangkutan mundur dari jabatannya.
Hari Sumpa Pemuda dijadikan momentum anak - anak generasi penerus bangsa ini untuk menyuarakan aspirasinya terhadap kebijakan sekolah yang dianggap bobrok dan merugikan siswa ataupun siswi.
Sejumlah tulisan bertuliskan kalimat kritikan dibentangkan dalam bentuk poster. Beberapa diantaranya, “Jangan Keluarkan Siswa, Keluarkan saja Kepala Sekolah”, ada juga “Pembayaran elit fasilitas sulit”, dan masih banyak lagi.
Baca juga: RAPBD 2024 Kabupaten Lumajang Belum Juga Rampung
Aksi protes ini digelar selama dua kali. Pertama, di sela - sela upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, dan kedua di saat selesai upacara. Aksi protes para siswa ini membuat kepala sekolah dan para guru terkejut.
Sebab, tidak menyangka pelaksanaan upacara yang seharusnya khidmat berubah menjadi tak terkendali karena para siswa langsung menyuarakan bentuk protesnya dihadapan kepala sekolah dan guru.
Para siswa mengeluhkan fasilitas yang ada. Mulai dari fasilitas air yang tidak memadai. Air sering macet jika digunakan untuk keperluan sehari - hari. Makanan yang dibagikan juga sering basi saat diterima siswa.
Padahal, untuk masuk sekolah Taruna Madani, wali murid diminta untuk membayar uang sebesar Rp 20 juta. Sedangkan per bulannya uang SPP mencapai Rp 2,5 juta. Untuk reguler, besarannya berbeda. Tapi tetap membayar.
Baca juga: Viral Momen Warga Diduga Dipukul Patwal Saat Rekam Ambulans, Diminta Petugas Hapus Video
Siswa - siswi reguler juga menuntut kepala sekolah mundur yang dianggap tidak bisa mengambil kebijakan yang benar bahkan cenderung memberatkan. “Kami sudah tidak betah ingin menyampaikan hal ini,” kata salah satu siswa.
Sayangnya, Kepala SMAN 1 Bangil yang juga Kepala SMAN 1 Taruna Madani, Imron Rosidi tidak memberikan komentar menanggapi hal ini. Hal itu disampaikannya, melalui salah satu security yang bertugas.
“Mohon maaf, Pak Kepala Sekolah tidak berkenan,” kata Nani. Humas SMAN 1 Bangil Aji Abdul Rohman mengakui, aksi ini membuat terkejut para dewan guru dan juga pihak kepala sekolah.
“Semua mengira apa yang mereka lakukan hanya bagian dari treatrikal atau pertunjukan di tengah kegiatan sumpah pemuda. Tapi ternyata ini berujung pada aksi unjuk rasa di sekolah,” papar dia.
Aji mengaku belum bisa menanggapi apa yang menjadi catatan para ssiwa ini. Ia tidak menampik, ada beberapa hal yang menjadi tuntutan siswa. Mulai dari sarana dan prasarana dan masalah lain.
“Kami sudah catat yang disampaikan siswa. Nanti catatan ini akan kami sampaikan dalam rapat internal. Tapi, dalam hal ini, saya ingin tegaskan bahwa uang dari siswa itu digunakan untuk kebutuhan bukan dikorupsi,” tutupnya
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)
DPRD Pasuruan Minta Pemkab Perjuangkan R3 dalam Usulan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Syngenta Luncurkan Benih Padi Hibrida, Tingkatkan Produktivitas hingga 13,9 Ton per Hektare |
![]() |
---|
Kejari Pasuruan Tegaskan Tak Ada “Uang Pengamanan” dalam Kasus Korupsi Dana Hibah PKBM |
![]() |
---|
Pasuruan Siapkan Insinerator di Pandaan Kapasitas 26 Ton Sampah Harian |
![]() |
---|
Dinas BMBK Pasuruan Benahi Drainase di Prigen, Dukung Program Prioritas Perbaikan Infrastruktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.