Kekerasan Gangster
Miris Lengan Remaja Putri Berusia 14 Tahun Putus, Diduga Korban Kekerasan Gangster
Tangan kanan RA (14), putri keduanya putus usai dianiaya orang tak dikenal di sekitaran Desa Banjar, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Tangan kanan remaja putri berusia 14 tahun, RA, putus usai dianiaya orang tak dikenal di sekitaran Desa Banjar, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Kini dia harus dirawat di Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya. Penyerang korban tidak bisa dikatakan begal karena sepeda motor korban tidak hilang.
Ditambah lagi, minim saksi. RA ketika didesak oleh keluarganya mengaku tak ingat bagaimana kronologi kejadian yang menimpanya. Korban mengatakan baru sadar ketika tangannya putus ketika berada di Rumah Sakit BP Muhamadiyah Lamongan.
Kakak korban, Icha, mengatakan insiden terjadi pada Rabu (1/11) sekira pukul 01.00 dini hari. RA keluar dari rumah mengendarai sepeda motor matic. Orang tua dan saudara-saudaranya tidak dipamiti. Setelah kejadian korban mengaku saat itu pergi ke sebuah Desa Mangkat di wilayah Tuban.
"Adik saya tidak bisa dikatakan korban begal. Dugaan saya yang menyerang adik adalah kelompok gangster. Mungkin emosi karena adik saya mengenakan hoodie yang motifnya cukup seram. Mungkin adik saya dikira musuh mereka," ujar Icha, ditemui di rumah sakit, Jumat (3/11) sekira pukul 14.00, usai mendonorkan darah untuk adiknya itu.

Baca juga: KPU Tetapkan 732 Caleg Pada Pemilu 2024 di Jember
Letak Desa Mangkat ini dekat dengan wilayah Lamongan. Hanya terpisah jembatan. Belum diketahui korban pergi ke sana menemui siapa.
Dari sana korban kemudian menuju rumah. Di tengah perjalanan, korban mampir di sebuah pom bensin. Lalu dia melanjutkan perjalanan. Sampai di Desa Banjar, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban ada orang melihat korban berdiri di pinggir jalan.
Saat itu korban hanya diam tidak menangis. Lalu tangannya ditutupi jaketnya. "Orang yang melihat adik lalu mengantarkan ke Rumah Sakit BP Muhamadiyah Lamongan," ujar Icha.
Ketika korban sudah berada di rumah sakit baru kemudian pihak keluarga mengetahui kejadian tersebut. Dini hari itu korban langsung dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Keluarga saat itu sangat panik sampai lupa mencari tahu siapa orang yang mengantarkan korban ke Rumah Sakit BP Muhamadiyah Lamongan.
Baca juga: Menjelang Musim Penghujan, Pemkab Banyuwangi Mulai Antisipasi Banjir
Icha menduga adiknya merupakan korban salah sasaran dari kelompok gangster. Adik korban sehari-hari memang suka berpenampilan tomboy. Misalnya dini hari itu adiknya mengenakan jaket hoodie dengan motif gambar berkarakter seram.
Salah seorang tetangga yang menjenguk korban mengatakan, sekitar wilayah kejadian memang terbilang cukup rawan. Sering jadi jalur konvoi anak-anak muda sambil menenteng celurit. "Dua hari sebelumnya pun ada begal di sana. Semoga saja polisi bisa gerak untuk mengamankan pelaku dan menjaga kawasan rawan agar tidak ada lagi kejadian seperti ini," ucapnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Toni Hermawan/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.