Berita Viral

Viral Video Momen Pesepakbola U-13 Bojonegoro Tersambar Petir Saat Tanding, Kondisinya Terungkap

Beredar video momen pesepakbola U-13 Bojonegoro tersambar petir saat bertanding viral di media sosial. Kondisi terbaru dari korban terungkap.

Editor: Luky Setiyawan
instagram
Beredar video momen pesepakbola U-13 Bojonegoro tersambar petir saat bertanding viral di media sosial. Kondisi terbaru dari korban terungkap. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Beredar video viral pesepakbola U-13 Bojonegoro tersambar petir saat bertanding.

Kondisi terbaru dari korban kini terungkap.

Momen pesepakbola U-13 Bojonegoro tersambar petir itu viral usai diunggah oleh sejumlah akun media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak sang pesepakbola ambuk dan tak sadarkan diri saat pertandingan berlangsung.

Baca juga: 435 Notaris Dilantik dan Diambil Sumpah, Ini Pesan Dirjen Administrasi Hukum Umum

Korban kemudian digotong oleh tim medis dan kemudian dibawa ke rumah sakit.

Terungkap pemain sepak bola tersebut adalah Tegar Dwi Prasetyo, salah satu pemain U-13 dari kesebelasan SSB Indonesia Muda Bojonegoro.

Siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Pelatih U-13 Sekolah Sepak Bola (SSB) Indonesia Muda Bojonegoro, Bayu mengatakan, peristiwa anak asuhnya tersambar petir itu terjadi pada Jumat siang sekira pukul 14.20 WIB.

Saat itu, laga perdana U-13 Piala Soeratin 2023 Kabupaten Bojonegoro antara kesebelasan SSB Indonesia Muda melawan kesebelasan PS Purwosari.

"Pertandingan babak pertama baru berjalan kurang lebih 10 menit, tiba-tiba hujan disertai angin dan ada suara petir yang keras sekali menyambar korban," kata Bayu, Jum'at (3/11/2023), melansir dari Kompas.com.

Seketika itu tubuh penyerang andalan tim SSB Indonesia Muda U-13 Bojonegoro yang tersambar petir langsung ambruk.

Tubuh korban tidak bergerak lagi di tengah lapangan hijau Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro.

Melihat anak asuhnya tersambar petir, dirinya dan sejumlah panitia pertandingan langsung mengevakuasi tubuh korban ke luar lapangan dan membawanya ke Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.

Bayu menuturkan, pada saat dievakuasi dari lapangan detak jantung korban sempat berhenti.

"Alhamdulillah, detak jantungnya kembali dan sadar, setelah dipompa berulang kali selama kurang lebih 20 menit oleh petugas rumah sakit," tuturnya.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved