Perempuan Dibunuh di Kamar Mandi

Istrinya Dibunuh di Kamar Mandi, Suami Korban Diperiksa Polisi

Dua tahun sebelumnya, Sugiyono dan istrinya baru saja ditinggal anak semata wayangnya.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
Kondisi terkini rumah korban. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Sugiyono, suami Endang warga Dusun Randupitu, Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Pasuruan tampak terpuruk setelah istri tercintanya ditemukan tewas di dalam kamar mandi rumahnya. 

Dia terpukul melihat kenyataan pahit itu. Dua tahun sebelumnya, Sugiyono dan istrinya baru saja ditinggal anak semata wayangnya. Wajah Sugiyono terlihat sangat terpukul situasi ini. 

Sugiyono enggan membagikan ceritanya kepada media. Ia memohon maaf belum bisa memberikan pernyataan. “Mohon maaf saya sudah diperiksa Polsek, saya perlu istirahat,” katanya. 

Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Sejauh 1 Kilometer, BPBD Lumajang: Tidak Ada Dampak

Dari informasi yang didapatkan, Sugiyanto sempat pulang siang harinya saat jam istirahat. Dia melihat rumahnya sudah terkunci dari dalam. Karena Sugiyanto merasa istrinya sedang istirahat, dia kembali ke tempat kerjanya. 

Sebelumnya, Sugiyono juga sempat dimintai keterangan oleh kepolisian bersama sejumlah saksi lainnya. Setelah dimintai keterangan, Sugiyono juga terlihat ikut prosesi pemakaman istrinya.
 
Jayadi, Ketua Rt.1 Rw 4 ini mengatakan, saat sore hari, Sugiyanto pulang kerja masih melihat gerbang dan pintu masih terkunci. "Dia masuk rumah memakai kunci serep yang jadi satu dengan kunci mobil," urainya. 

Baca juga: Kunci Rumah dan Jendela Tidak Rusak, Handphone dan Kalung Korban Hilang 

Sesampainya, di dalam rumah, kata Jayadi, Sugiyono terkejut melihat tubuh istrinya terbujur kaku di dalam toilet. “Sesuai dengan informasi yang saya terima, korban sudah tidak bernyawa,” tambahnya.

Dia juga menyebut kran air kamar mandi seperti dipatahkan, pompa air terus menyala, sehingga air di kamar mandi terus keluar. Setelah itu, suami korban langsung meminta bantuan tetangga. 

“Saya juga melihat ada bekas darah yang seperti diseret. Saya tidak berani ke tkp, karena ada sesuatu yang tidak beres. Makanya, saya tidak ingin masuk ke dalam, dan saya langsung lapor polisi,” tutupnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews klik : Tribun Jatim Timur 

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com) 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved