Berita Viral

Viral Kisah Siswi SMA Jalan Kaki 14 KM ke Sekolah, Pakai Seragam SMP, Yatim Piatu Sejak Kecil

Viral kisah siswi SMA di Wakatobi jalan kaki 14 kilometer ke sekolah. Dirinya masih memakai seragam SMP meski telah duduk di bangku SMA.

Editor: Luky Setiyawan
Kolase tangkapan layar @satsamaptareswakatobi
Berikut ini kisah siswi kelas unggulan SMA di Wakatobi setiap harinya berjalan kaki untuk ke sekolah. Bahkan jarak tempuh antara rumah dan sekolahnya hingga 14 Kilometer (Km). Berangkat dari pagi-pagi buta tak menyurutkan semangat dari siswi bernama Leni (15) untuk pergi menuntut ilmu. Ia bersekolah di SMA 1 Wangiwangi Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Leni duduk di kelas unggulan. Meski setiap hari harus berjalan kaki, Leni pun selalu datang tepat waktu. Bahkan tidak pernah, Leni terlambat saat pergi sekolah. Kisah Leni inipun viral di media sosial. 

Disisi lain, Kedua orangtua Leni sudah meninggal dunia sejak Leni masih di sekolah dasar, sehingga ia bersama kedua adiknya yang masih kecil.

Ditambah lagi sang paman kemudian meninggal dunia.

Leni dan kedua adiknya pun tinggal bersama dengan neneknya yang sudah lumpuh dan stroke.

Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, Leni saling bahu membahu dengan kedua adiknya dengan kerja jadi buruh bangunan dan Leni menjual kelapa.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wangiwangi, Yuwono mengatakan, sejak awal masuk SMA, Leni menggunakan seragam SMP-nya.

"Maka kami dari guru bermaksud untuk mengumpulkan sedekah Jumat dan kami akan berikan pakaian seragam.

Kemudian teman-teman kelasnya dengan rasa iba mengumpulkan sumbangan dan sumbangan itu diberikan kepada Leni di rumahnya," kata Yuwono.

Yuwono menjelaskan, Leni termasuk anak yang cerdas dan pintar sehingga Leni ditempat di kelas unggulan di sekolahnya.

"Ia kalau ke sekolah tidak pernah terlambat.

Hanya kalau pulang, dia tiba di rumahnya sudah habis maghrib," ungkap Yuwono.

Kisah Lain: Viral Bocah SD Pilih Jualan Pentol hingga Larut Malam Demi Biaya Sekolah, Orang Tua Cerai

Ridho, bocah SD penjual pentol Gisel di Surabaya
Ridho, bocah SD penjual pentol Gisel di Surabaya (TIKTOK)

Sementara itu di lain sisi, publik juga menyoroti kisah Ridho, bocah SD yang harus berjuang untuk menyambung hidup di tengah kerasnya kehidupan.

Meski usianya masih sangat muda yakni 12 tahun, Ridho harus jualan pentol di pinggir jalan sampai malam hari.

Ridho terkadang harus luntang-lantung di jalan bila tak dapat uang.

Sehari-harinya, ia dagang pentol di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya, Surabaya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved