Berita Jember
Marak Beredar Unggahan Klitih di Media Sosial, Kapolres Jember : Tidak Ada Kejadian
Isu teror klitih, akronim untuk tindakan keliling golek getih mulai ramai di Kabupaten Jember, dan kapolres menegaskan tidak ada kejadian tersebut
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Isu teror klitih, akronim untuk tindakan keliling golek getih mulai ramai di Kabupaten Jember.
Isu tentang klitih ini setidaknya tersebar melalui unggahan di media sosial, dalam sepekan terakhir.
Menanggapi isu tersebut, Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat menyatakan, sejauh ini tidak ada kejadian klitih sebagai awalan bentuk pembegalan di wilayahnya.
Menurutnya, semua yang beredar di media sosial masih sebatas dugaan.
"Alhamdulillah, sejauh ini masih aman, dan mengenai peristiwa yang terjadi belakangan, masih hanya dugaan pencegatan," tanggapnya.
Meski begitu, Hidayat menegaskan, pihaknya tidak mau kecolongan. Karenanya, setiap malam polisi melakukan patroli di sejumlah kawasan, untuk mencegah terjadinya tindak pidana tersebut.
"Kami tidak ingin kecolongan, dan sudah kami instruksikan ke jajaran agar meningkatkan patroli pada jam dan daerah tertentu yang dianggap rawan," ucap Hidayat.
Pernyataan Hidayat itu menanggapi beredarnya pesan berantai di media sosial WhatsApp, juga unggahan di Facebook.
Seperti contoh unggahan seorang netizen, yang menuliskan pada 15 November 2023 Pukul 23..00 WIB, hampir jadi korban pembunuhan di kawasan Tegalbesar, di antara (jalan raya) Perumahan Graha Citra Mas hingga Ajung, namun mampu menyelamatkan diri.
Baca juga: Geram ATM Tak Berfungsi, Wanita Tekan Tombol Pakai Kunci Sepeda Motor Secara Paksa, Aksinya Viral
Selain itu, marak pesan berantai yang berbunyi, "Hati" Info Tadi malam lok Antirogo, kena begal sebutan KLETIH (Keliling Golek Getih). Ada 8 orang sekitar jam 11 malam Di lokasi Graha Citra Mas/Tegal Besar. Juga terjadi tadi malam, Alhamdulillah selamat, podo ngastiti yang pulang malam di atas jam 11," bunyi pesan tersebut.
Menanggapi maraknya pesan berantai itu, seorang warga malah mempertanyakan kebenarannya. Edi, warga Kecamatan Kaliwates, melihatnya sedikit aneh. Dia mencontohkan kejadian yang disebut terjadi di antara Perumahan Graha Citra Mas dan Ajung, yang disebutkan dua remaha lolos dibegal delapan orang.
"Saya menduga itu bukan pembegalan, mungkin hanya sekelompok pemuda yang iseng. Sebab sepeda korban juga tidak diambil, korban juga sudah lapor ke Polsek, kalau ada pembegalan, tentu delapan pelaku tidak kesulitan menggondol sepeda korban, tapi nyatanya sepeda motor korban aman," katanya, Sabtu (18/11/2023).
Menurutnya, unggahan soal klitih di media sosial tersebut sangat menyesatkan, seolah-olah Jember tidak aman. Sebab hal itu tentu akan berdampak pada psikologi publik.
"Sangat disayangkan adanya pesan yang dibuat sedemikian rupa, yang menyebut seolah-olah Jember tidak aman. Walau memang tetap waspada dan hati-hati," kata Edi.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Kepala Sekolah SD di Jember yang Pukul Siswa Dinonaktifkan, Dua Wali Murid Cabut Laporan Polisi |
![]() |
---|
Ramai Saat Pelajaran Agama, Kepala Sekolah di Jember Pukul 3 Siswa Kini Dilaporkan Polisi |
![]() |
---|
Promosi Wisata Bahari, Pemkab Gelar Jember Fishing Tourism 2025 |
![]() |
---|
Beasiswa KIP Kuliah Dicabut, Pedagang Tahu di Jember Bingung Biayai Anak |
![]() |
---|
Prevalensi Stunting di Jember Tertinggi di Jawa Timur, Capai 30,4 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.