Berita Viral

Hendak Melerai Warga, Anggota Babinsa di Grobogan Justru Kena Keroyok Warga, Videonya Viral

Viral di media sosial video momen anggota babinsa di Grobogan dikeroyok warga saat menjaga hajatan. Padahal awalnya pria itu hendak melerai warga.

Editor: Luky Setiyawan
X @REP0RT_ID
Viral di media sosial video momen anggota babinsa di Grobogan dikeroyok warga saat menjaga hajatan. Padahal awalnya pria itu hendak melerai warga. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Beredar video viral anggota babinsa di Grobogan dikeroyok warga.

Padahal awalnya anggota tersebut hendak melerai warga yang bertengkar.

Momen anggota babinsa di Grobogan dikeroyok warga itu viral usai beredar video yang dibagikan oleh akun X @REP0RT_ID.

Sebelumnya, hajatan pernikahan digelar di Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Sabtu (2/12/2023) malam.

Baca juga: Banding Diterima, Gresik United Hanya Dihukum 4 Pertandingan Tanpa Penonton dan Denda Rp 50 Juta

Dalam video tersebut anggota Babinsa berseragam loreng nampak terjatuh ke tanah karena dorongan dari warga.

Kemudian ia pun langsung kembali berdiri untuk menghindari pengeroyokan.

Ada beberapa warga yang mencoba terus memukulnya, ada pula warga yang berusaha memisahkan.

Terlihat pula anggota kepolisian berusaha mengamankan salah seorang warga yang melakukan pemukulan.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah dilihat sebanyak 489,4 ribu kali.

Lantas seperti apa kronologi kejadiannya?

Keterangan Polisi

Kapolsek Purwodadi AKP Dedy Setyanto menjelaskan, anggota Babinsa yang terdapat pada video viral tersebut adalah Koptu Suyoko.

Awalnya, Koptu Suyoko diterjunkan untuk mengamankan keramaian hiburan organ tunggal pada resepsi pernikahan.

Kemudian, terjadi cekcok antar-warga ketika malam sudah semakin larut.

Koptu Suyoko yang berusaha menengahi pertikaian itu justru menjadi sasaran amukan warga.

Menurut Dedy, saat itu warga dalam berada kondisi mabuk minuman keras.

"Dianiaya saat bertugas dalam rangka pengamanan acara pernikahan warga dengan hiburan solo organ," terang Dedy pada Minggu (3/12/2023), dikutip TribunTrends.com dari Kompas.com.

Menjelang rampung, kata Dedy, pentas organ tunggal sekitar pukul 22.00 mendadak situasi berlangsung ricuh antar tamu.

Koptu Suyoko saat itu pun langsung menarik keluar seorang biang kerok dengan maksud meredam pertikaian.

Koptu Suyoko lantas dipukul hingga ditendang oleh beberapa orang pria di sana.

Namun, Koptu Suyoko kembali berdiri dan menguasai keadaan.

"Koptu Suyoko terjatuh dan diserang beberapa warga," ungkap Dedy.

"Atas kejadian pengeroyokan itu, kami langsung amankan beberapa pelaku yang semuanya warga Desa Ngembak," pungkasnya.

NASIB Pelajar di Situbondo, Babak Belur Dikeroyok Teman-temannya, Kepala Terluka 'Dapat 7 Jahitan'

Nasib pilu seorang pelajar berusia 17 tahun di Situbondo.

Wajah hingga kepala terluka setelah dikeroyok oleh teman-temannya.

Akibat dari pengeroyokan tersebut, pelajar berinisial RM ini harus mendapatkan tujuh jahitan.

Seorang siswa berinisial RM (17), warga Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur mengalami luka serius di bagian kepala diduga karena dikeroyok teman-temannya.

Akibatnya, RM harus menjalani perawatan di RSUD Abdoer Rahem.

Supriyono, pengacara keluarga RM menyatakan, korban mengalami luka serius di bagian pelipis sebelah kanan dan mendapat tujuh jahitan.

Tidak hanya itu, korban juga mengalami memar di bagian wajah.

"Mendapat tujuh jahitan, bengkak di bagian kanan, benjol di dahi, dan bengkak di bibir," kata Supriyono, Kamis (9/11/2023).

Dia juga menyatakan peristiwa yang dialami korban sudah di luar kewajaran. Keluarga RM telah melaporkan kasus ke Polres Situbondo.

"Orangtua korban terpaksa melaporkan kasus pengeroyokan ini ke Polres Situbondo karena perbuatan kawanan pelaku di luar batas kewajaran," katanya.

Kronologi

Kejadian berawal saat teman-temannya datang menjemput korban di rumahnya.

Korban langsung ikut keluar namun ketika sampai di lahan yang kosong, kawan-kawannya diduga secara langsung melakukan penganiayaan kepada korban.

Tidak hanya itu, menurut pengakuan korban sebelum pulang sekolah. RM juga sempat dianiaya oleh teman-temannya di sekolahnya.

Saat itu korban ke kamar mandi namun ketika berada di dalam dan buang air kecil, pintunya digedor-gedor dari luar.

"Korban menanyakan kepada pelaku maksud menggedor pintu, namun pelaku langsung menantang berkelahi dan korban dikeroyok beramai-ramai sehingga ada dua lokasi penganiayaan dalam sehari yang diterima korban," katanya.

Keterangan Polisi

Kasi Humas Polres Situbondo Iptu Sutrisno membenarkan adanya laporan tersebut.

Polisi mengungkapkan, akan melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus itu.

"Korban dan pelaku sama-sama satu sekolah dan masih akan diselidiki," katanya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved