Ekonomi Bisnis
Kredit UMi Lepaskan Pelaku Usaha Ultra Mikro di Banyuwangi dari Jerat Lintah Darat
Kredit Ultra Mikro (UMi) menjadi pilihan bagi para pelaku usaha kelas bawah di Banyuwangi, satu di antaranya dari BRI
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
Kredit Ultra Mikro (UMi) menjadi pilihan bagi para pelaku usaha kelas bawah di Banyuwangi. Pelan tapi pasti, pinjaman dari Holding Ultra Mikro yang diinduki Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu melepaskan mereka dari cengkraman para rentenir
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Setiap usaha membutuhkan modal. Bahkan usaha yang masuk dalam skala terkecil, yakni kategori ultra mikro. Sayangnya belum semua pelaku usaha punya akses ke lembaga perbankan.
Riset BRI menunjukkan, jumlah pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum mampu menjangkau layanan lembaga keuangan formal sebanyak 26 juta.
Dari jumlah itu, 14 juta pelaku usaha belum terlayani pinjaman. Sementara 7 juta lainnya memilih meminjam uang ke sanak saudara. Sisanya, sebanyak 5 juta pelaku usaha adalah debitur rentenir.
Kredit UMi menjadi secercah harapan bagi jutaan pelaku usaha tersebut untuk dapat mengakses pinjaman dengan bunga yang masuk akal, proses yang cepat dan mudah, serta tentu saja tanpa anggunan. Kini, banyak dari mereka yang telah terbebas dari jerat rentenir setelah mengenal kredit tersebut.
Sulastri hanya bisa termenung saat harus mengingat pengalaman pahitnya terjerat pinjaman rentenir pada pertengahan 2022. Warga Desa Jambesari, Kecamatan Giri, Banyuwangi itu membutuhkan uang sekitar Rp 30 juta untuk modal usaha toko kelontong dan modal tanam di lahan sawah.
Sudah ke sana kemari ia mencari pinjaman ke saudara. Namun hasilnya nihil. Ingin meminjam uang ke bank, Sulastri juga tak memiliki akses. Alhasil, rentenir menjadi satu-satunya pilihan.
"Saat itu saya dapat pinjaman, bunganya lebih dari 20 persen per bulan," kata dia, akhir November lalu.
Sulastri meminjam uang Rp 30 juta ke rentenir. Pembayarannya ia cicil tiga kali dalam kurun tiga bulan.
"Total bunga yang saya bayarkan saat itu Rp 18 juta. Sebenarnya, ya, berat. Tapi mau bagaimana lagi. Sudah tak ada pilihan lain," keluhnya.
Baca juga: Antisipasi Kasus Covid-19, Kadinkes Jember Imbau Lansia dan Penderita Diabetes Tidak Keluar Daerah
*Tahu Kredit UMi dari Agen BRILink
Sulastri sebenarnya bukan tak punya pilihan. Saat itu ia hanya belum tahu bahwa ada pinjaman lain yang besaran bunganya jauh lebih ringan dan disalurkan oleh lembaga jasa keuangan resmi. Pinjaman itu bernama kredit UMi.
"Saya kemudian tahu ada kredit UMi dari Mas Didik. Sejak itu saya sudah tak lagi berurusan dengan rentenir," tambahnya.
Didik yang dimaksud Sulastri adalah agen BRILink di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri. Pria bernama lengkap Hadidik itu adalah bekas tukang pencari barang rongsok. Sejak 2019, Didik meninggalkan pekerjaan lamanya dan berfokus untuk menjadi agen BRILink di rumah.
Agen BRILink adalah perpanjangan tangan BRI untuk perluasan jangkauan nasabah. Selain melayani transaksi keuangan, agen BRILink juga bisa menjadi pihak perantara dalam penyaluran kredit UMi.
Saat masih menjadi pencari barang rongsokan, Didik sering berkeliling desa. Hal serupa masih ia lakukan setelahnya. Bedanya, pria berusia 25 tahun itu tak lagi mencari barang bekas. Ia berkeliling mendatangi kenalannya untuk menawarkan berbagai layanan jasa keuangan.
Ketelatenan bertemu orang-orang baru dari desa-desa tetangga itulah yang mempertemukan Didik dengan Sulastri. Usai mendengar keluh kesah Sulastri soal rentenir, ia menawarinya pinjaman kredit UMi.
Mengetahui bahwa bunganya jauh lebih rendah dibanding saat meminjam rentenir, Sulastri pun tertarik.
"Bu Sulastri awalnya meminjam Rp 10 juta dengan tempo pembayaran 6 bulan. Ketika jatuh tempo, beliau hanya perlu membayar Rp 11,6 juta," terang Didik.
Kini, Sulastri adalah debitur tetap kredit UMi. Sudah tiga kali ia tercatat sebagai meminjam uang melalui program tersebut.
Di kelurahan tempat ia tinggal dan desa-desa lain sekitarnya, kata Didik, kehadiran rentenir cukup masif. Mayoritas warga yang tinggal di wilayah tersebut bermatapencaharian sebagai petani.
Saat masa tanam, mereka membutuhkan modal. Di sisi lain, banyak dari mereka yang tak punya akses pinjaman ke lembaga penyalur utang resmi.
"Akhirnya saya mengenalkan kredit UMi ini. Alhamdulillah sangat banyak yang tertarik. Hingga saat ini, saya memfasilitasi lebih dari 600 orang untuk mendapat kredit tersebut," terangnya.
Bagi para debiturnya, kredit UMi punya beberapa kelebihan. Selain syarat yang relatif gampang dan bunga yang rendah, proses pencarian pinjaman juga cepat.
Menurut Didik, banyak orang yang datang kepadanya dengan keluhan butuh uang cepat. Kalau bisa, hari itu juga mereka ingin memegang duit. Para peminjam banyak yang terbantu sebab proses pencairan kredit UMi bisa dilakukan dalam tempo beberapa jam.
"Saya pernah survei, pengajuan, dan lain-lain mulai pukul enam pagi. Kemudian pukul satu siang, mendapat notifikasi bahwa pinjaman sudah bisa diambil," katanya.
Sebagai agen BRILink, Didik tak bersinggungan langsung dengan proses pencairan. Para debitur bisa mengambil uang pinjaman mereka langsung ke BRI Kantor Cabang Banyuwangi.
Akan tetapi, Didik tak jarang menemani para peminjam datang ke kantor BRI. Maklum, banyak dari mereka yang tak pernah datang ke kantor bank sebelumnya. Mereka merasa kesulitan saat harus mengurus pencairannya sendiri.
"Yang juga enak, peminjam ini kalau sebelumnya belum jadi nasabah BRI, akan otomatis didaftarkan menjadi nasabah. Langsung punya ATM. Jadi lebih melek perbankan," cerita Didik.
Yang menarik, tak ada kasus gagal bayar kredit UMi oleh para peminjam yang difasilitasi Didik.
"Orang di desa itu pinjam uang kalau benar-benar butuh. Dan mereka juga bertanggung jawab. Kalau sudah waktunya membayar, mereka akan membayar," tambah Didik, yang kini juga memiliki toko kelontong hasil pengembangan usaha agen BRILink itu.
Baca juga: Menhub Budi Karya Sumadi Akan Kunjungi Bandara Dhoho Kediri, Proses Verifikasi dan Kalibrasi
*Bantu 10 Ribu Warga Banyuwangi
Sulastri dan ratusan debitur kredit UMi yang diperantarai Didik hanya sedikit dari jumlah pelaku usaha ultra mikro di Banyuwangi yang terbantu adanya program tersebut.
Agen BRILink yang bisa menjadi perantara pinjaman kredit UMi berperan cukup signifikan. Para debitur tak perlu repot datang ke kantor cabang maupun unit BRI untuk mengajukan pinjaman.
Data BRI Kantor Cabang Banyuwangi, debitur kredit UMi di daerah ujung timur Pulau Jawa itu mencapai 10.818 orang hingga akhir November 2023. Sementara total nilai kredit yang telah disalurkan sebanyak 61,844 miliar.
Banyak dari para debitur kredit UMi di Banyuwangi adalah mantan pelanggan rentenir.
"Kredit UMi sangat berperan dalam memutus mata rantai rentenir di Banyuwangi. Dengan adanya kredit UMi, banyak warga Banyuwangi yang bisa mengakses pinjaman dengan bunga murah dan proses yang mudah serta cepat," kata Petugas Administrasi Unit BRI Kantor Cabang Banyuwangi Aries Yunifar.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan dalam kredit UMi membuat pelaku usaha ultra mikro enggan kembali berurusan dengan rentenir. Aries mengatakan, untuk mengajukan pinjaman, calon debitur hanya perlu menyiapkan fotokopi kartu tanda penduduk, kartu keluarga, surat nikah, dan surat keterangan usaha dari rukun tetangga (RT).
Untuk menambah jumlah pelaku usaha yang terlepas dari jerat rentenir, BRI menargetkan adanya peningkatan jumlah debitur pada tahun mendatang, yakni sebanyak 21.750 orang dengan total penyaluran pinjaman sebanyak 54,375 miliar.
Harapannya, meningkatnya jumlah debitur kredit UMi akan mengurangi warga Banyuwangi yang tersandera pinjaman lintah darat.
"Kredit UMi memang difungsikan untuk memberantas rentenir dalam masyarakat sehingga masyarakat tidak lagi terjerat dalam tipu daya lintah darat," ucapnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)
Dongkrak Produktivitas Susu, Jatim Kedatangan 1.080 Ekor Sapi Perah dari Australia |
![]() |
---|
Keamanan Timur Tengah Tak Menentu, Penyelenggara Umrah di Surabaya Desak Pemerintah Beri Kepastian |
![]() |
---|
Mantan Pimpinan KPK Jadi Komisaris Independen Bank Jatim 2025, Berikut Jajaran Direksi |
![]() |
---|
Toko Orange Jadi Penyelamat Warisan Keluarga, Dari Ambang Kebangkrutan Sampai Raup Cuan Miliaran |
![]() |
---|
Rupiah Melemah, Pengusaha Angkutan Kapal di Banyuwangi Minta Tarif Penyebrangan Disesuaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.