Berita Banyuwangi

Wahana Rusak, Dua Pengunjung dan Seorang Operator Banyuwangi Night Amazing Luka-luka

Wahana yang rusak adalah permakanan swinger. Wahana ambruk dan rusak saat dua pengunjung menaikinya.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/aflahul abidin
Wahana swinger yang rusak di BNA Banyuwangi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Sebuah wahana di salah satu pusat permainan di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Banyuwangi Night Amazing (BNA), ambruk saat beroperasi, Senin (25/12/2023) malam. Akibatnya, tiga orang luka-luka.

Wahana yang ambruk dan rusak adalah permakanan swinger saat dua pengunjung menaikinya.

"Kejadiannya sekitar pukul 21.30 WIB. Saat wahana mau tutup sebenarnya," kata Kanit Reskrim Polsek Genteng Ipda Agus Purnomo, Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Sikap PSG Soal Saga Transfer Kylian Mbappe, Optimis Bertahan dan Lebih Pentingkan Pembenahan Skuad

Tiga korban masing-masing dua pengguna wahana dan seorang operator. Korban pengguna wahana adalah Nina Nur Azizah (31), warga Bali dan Anita Budi Lestari (21), warga Desa/Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi.

Sementara korban operator adalah Arsa Aji Sasangka (25), warga Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

Agus menjelaskan, operator sebenarnya telah menyadari adanya kerusakan pada wahana sesaat setelah ia menjalankannya. Maka dari itu, setelah beberapa detik wahana berjalan, operator langsung mematikannya.

Baca juga: Top Up Valorant : Panduan Lengkap untuk Meningkatkan Pengalaman Bermain di Tahun 2024

"Namun saat dimatikan itu, wahana ambruk," tambah Agus.

Dua pengguna wahana pun jatuh. Operator, kata dia, berusaha menolong kedua kerban. Namun ia juga ikut terluka.

"Semua lukanya ringan. Sempat dibawa ke RSUD Genteng yang lokasinya dekat lokasi. Tapi sudah boleh pulang," sambungnya.

Polisi telah meminta keterangan para saksi dan mengecek tempat kejadian perkara. Dugaan sementara, amburknya wahana akibat adanya engsel yang lepas.

"Dari hasil interogasi, wahana rutin dicek. Dugaan sementara karena adanya kerusakan itu," kata Agus.

Manajemen pengelola wahana juga telah diminta keterangan oleh polisi. Mereka bersedia menanggung biaya pengobatan para korban. Saat ini, polisi telah memasang garis polisi dan meminta wahana yang rusak tak dioperasikan.

"Kalau soal boleh atau tidaknya area tersebut dibuka, itu kewenangannya ada di (dinas) Pariwisata. Dari kami meminta agar wahana yang rusak tak dipakai," sambung dia. 

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com) 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved