Berita Viral

Viral Momen Balita Hadiri Pemakaman Ibu, Kakek Dibuat Nangis dengan Pertanyaan Bocah: Kapan Sembuh?

Viral di media sosial momen balita hadiri pemakaman ibu. Sang kakek yang turut hadir sampai menangis mendengar pertanyaan bocah.

Editor: Luky Setiyawan
Instagram
Viral di media sosial momen balita hadiri pemakaman ibu. Sang kakek yang turut hadir sampai menangis mendengar pertanyaan bocah. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral di media sosial momen balita menghadiri pemakaman ibu.

Sang kakek yang turut hadir menangis mendengar pertanyaan bocah polos itu.

Momen balita menghadiri pemakaman ibunya itu viral usai beredar unggahan TikTok @qadeeja.queenara.

Dalam momen tersebut, bocah polos itu menanyakan kapan ibunya akan sembuh.

Baca juga: Khofifah Resmi Masuk TKN Prabowo - Gibran, Siap Keliling Jadi Jurkamnas

Balita yang polos tersebut tampaknya belum mengetahui apa yang terjadi pada ibunya.

Sehingga selama proses pemakaman sang ibu, balita tersebut terus melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat seluruh peziarah yang hadir merasa pilu.

"Lahaulawalaaquwwata illabillah Yang sabar anak2 baik, nanti ketemu ibu di surga ya anak," tulis pemilik akun dalam unggahan TikTok tersebut.

Dalam video berdurasi 1 menit 11 detik tersebut, tampak proses pemakaman dihadiri oleh keluarga dan juga tetangga.

Saat proses pemakaman itu, balita laki-laki yang berdiri di sebelah kakeknya itu tampak memberi pertanyaan-pertanyaan yang membuat pilu para peziarah.

Pasalnya, di usianya yang masih belum mengerti situasi tersebut, ia selalu bertanya soal ibunya.

Dengan wajah yang sangat amat polos, tampak balita yang mengenakan baju berwarna merah itu tak menangis menyaksikan pemakaman ibunya.

Kepada sang kakek, balita itu kemudian bertanya kapan sang ibu sembuh

"Kapan ibu sembuh?," tanya balita itu.

Sang kakek yang menerima pertanyaan itu pun tak sanggup menjawab. Ia hanya mengelus-elus dada cucunya itu.

Tak lama kemudian, balita itu kembali bertanya mengapa sang ibu dikubur.

"Kenapa dikubur ibu?," tanyanya kembali.

Pertanyaan itu sontak membuat orang-orang yang hadir di pemakaman riuh. Para peziarah tampaknya tak kuasa mendengar pertanyaan-pertanyaan polos dari balita itu.

Sementara kakak laki-laki dari balita itu tampak menangis histeris melihat proses pemakaman ibunya.

"Ibu, semoga kita bisa bertemu kembali ya," ucap sang kakak sambil menangis.

Tangis sang kakak tersebut kemudian diikuti oleh balita itu. Terlihat keduanya menangis setelah pemakaman sang ibu hampir selesai.

Dalam kolom komentar unggahan itu disebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Bulukumba.

Menurut pengirim video, sang ibu meninggal dunia lantaran ada masalah di rahimnya saat kandungannya menginjak usia 7 bulan.

Momen pilu pemakaman ibu dari balita itu kini viral di media sosial. Kini unggahan itu sudah ditonton lebih dari 41 ribu tayangan dan ribuan komentar.

"Kapan ibu sembuh, kenapa ibu di kubur, ibu smoga kita bisa ketemu di’ seketika air mata reflek jatuh," tulis @IBUDANFIT.

"Patah hatikaa krasa dngar anak kecil blg bgitu kapan ibu sembuh knapa ibu dikubur yaallah panjangkan umurku untk anak2ku amin," tulis @N.khadijahiksan.

"Yaaa Allah ga kuat lihat nya semoga kalian semua jadi anak yang soleh solehah dan sukses dunia akhirat agar almh ibu kalian bahagia y disyurga," tulis @RitaSweety.

"Bahagia menantimu ya sayang,ibu udah disurga..suatu saat pasti kalian kumpul bersama lagi diwaktu yang tepat...Jadi anak yang hebat ya anak," tulis @Upik.

Wanita Resign Demi Rawat Ortu, 5 Bulan Kemudian Ibu Meninggal, Ayah Menyusul: Berbahagialah di Sana

Cobaan terkadang datang secara bertubi-tubi tanpa ada peringatan sebelumnya.

Usai satu ujian berlalu, ujian lain pun kembali menerpa.

Ya, itulah yang dialami oleh wanita asal Johor satu ini.

Selepas lima bulan kepergian ibunya, kini ayah wanita ini pun meninggal dunia.

"Berbahagialah bersama cintamu di sana ya, bu. Ibu sudah ditunggu abah kan," itulah keterangan video yang diunggah seorang anak di media sosial.

Seorang anak ditinggal ibu dan ayahnya dalam kurun waktu singkat
Hakikat yang perlu ditelan walaupun pahit, begitulah situasi yang dihadapi Masitah Marsidi.

Dua tahun dia ditinggal pergi oleh orang tua tersayang dalam waktu singkat.

Menurut cerita, ibundanya, Masnah Mohammad (70) meninggal dunia karena sakit jantung pada Februari lalu.

Setelah sang ibu, ayahnya, yaitu Marsidi Mion (74), juga wafat akibat penyakit pinggang pada 28 Juli kemarin.

"Sedih yang tak bisa diungkapkan, namun saya tak bisa berbuat apa-apa. Saya coba menyenangkan diri untuk melupakan kesedihan." curhatnya.

"Ibu baru saja pergi, abah pula meninggalkan kami. Ibu masuk rumah sakit selama 11 hari, dan kondisi abah sehat. Besoknya dia sudah tak ada," jelasnya.

Sebelum ditinggalkan kedua orang tuanya, wanita 31 tahun itu ternyata membuat keputusan besar dalam hidup.

Dia memilih untuk berhenti bekerja pada 2020 lalu.

Ia memilih untuk menjaga ibu bapaknya yang sakit.

"Dari sebelum menikah sampai sudah berumah tangga, saya jaga ibu dan abah. Tapi karena mereka berdua tidak sehat, terlebih lagi ibu saya sering keluar masuk rumah sakit, saya pun tak bisa fokus bekerja karena memikirkan kodnisi ibu saya," ungkap Masitah.

Untuk itu, Masitah memutuskan untuk berhenti bekerja.

"Jadi saya nekat berhenti kerja," tambahnya.

Menikah sejak 9 tahun lalu dan belum dikaruniai momongan, anak bungsu dari 6 bersaudara ini mengaku berhenti bekerja adalah keputusan yang tepat.

"Saya sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk menjaga ibu dan ayah. Aku ada saat mereka sehat dan sakit. Aku bersyukur diberi peluang ini," bebernya.

Masitah menceritakan bahwa ibunya sangat ceria, penyayang dan peduli.

Potret keluarga besar Masitah

Sementara ayahnya adalah sosok yang pendiam tetapi murah senyum.

"Kepergian ibu dan abah membuat saya mengingat setiap momen bersama mereka. Paling rindu dengan pelukan ibu dan panggilan 'sayang' pada saya," ujar Masitah.

"Teringat pula senyuman abah, suasana yang haru saat menemani abah berjalan menggunakan tongkat.

Jadi setiap mendengar bunyi tongkat apabila abah berjalan. Masih terngiang itu bunyinya," katanya sambil mengingat kedua mendiang selama hidup.

Masitah kemudian menitipkan pesan pada orang di luar sana yang masih memiliki orang tua yang utuh.

"Hargailah mereka selagi ada. Jaga mereka dengan baik, jangan kasari mereka."

"Layani mereka dengan baik, yang paling penting, ambil foto dan video dengan mereka yang banyak.

Jadi jika ada kesempatan, jadikan itu kenangan di hari yang akan datang," tandasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved