Berita Viral

VIRAL Kisah Siska, Wanita Ngaku Hampir Jadi Tumbal Sekte di Malang, Bermula dari Ajakan Seminar

Viral di media sosial kisah Siska, wanita yang mengaku hampir jadi tumbal sekte di Malang. Bermula dari ajakan untuk mengikuti seminar.

Editor: Luky Setiyawan
istimewa
Viral di media sosial kisah Siska, wanita yang mengaku hampir jadi tumbal sekte di Malang. Bermula dari ajakan untuk mengikuti seminar. 

Tak sendiri, Siska mengatakan jika dari bimbel tersebut yang diundang ada 4 orang. Yakni Siska, inisial S (yang mengajak menjadi tutor), inisial A dan inisial T.

"Kita datang ke hotelnya udah ngrasa ini kayaknya bukan seminar deh. Seminar gak kayak gini. Waktu di gerbang sampai pintu masuk, itu lilin sudah berjajar."

"Kita masuk di salah satu aula yang didekorasi gelap. Aku langsung mikir ini sekte-sekte pemujaan. Meja disusun rapi. Yang datang pakai jas hitam semua," ungkapnya di dalam video, dilansir dari TribunJateng.com.

Siska pun mengatakan jika ketua yayasan bimbelnya itu perempuan sudah berada di aula tersebut, dengan mengenakan jas hitam.

Dia pun merasa aneh karena di dalam ruangan seminar tidak ada yang mengobrol, hening dan sepi.

Saat berada di aula, Siska menyebut jika ada seorang pria memakai topeng berwarna hitam naik ke atas panggung.

Siska pun memberanikan bertanya kepada ketua yayasan bimbelnya, namun hanya direspon dengan menoleh, dan tanpa bercerita apapun.

"Semakin takutlah aku. Mulai jam 11 juga. Lalu pria yang naik panggung berbicara soal jaringan jika yang di kabupaten berkumpul di sini, yang di kota berkumpul di titik sebelah ini."

"Aku ga paham apa yang dibicarakan. Akhirnya kami berempat bilang untuk meminta pulang," ungkapnya.

Saat pamit, ketua yayasan bimbel tersebut hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun kepada Siska.

Akhirnya, mereka berempat lari dan sekitar 100 orang yang berada di aula itu pun melihat ke arah Siska.

Setelah pulang dari seminar itu, Siska mengaku mendapatkan beragam kejadian aneh.

Pertama, teman Siska yang menginap di rumah dihantui pocong. Kedua, ibu Siska melihat Siska di kamar padahal sedang keluar.

"Ketiga, di pagi hari aku nganterin ibu ke pasar. Pulangnya saat nyetir sepeda, ada yang mendorong aku dari belakang. Aku jatuh, ibuku terpental ke kanan."

"Aku jatuh telungkup ke aspal. Di belakangku sudah ada bus. Bus ngerem mendadak. Posisi kepala dan ban bus hanya sejengkal. Aku pingsan. Helmku pecah jadi dua dan motor hancur," akunya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved