Kuliner
Resep Bakpao Kukus Menul-menul Putih Tanpa Pewarna, Bisa Dicoba untuk Pemula
Bakpao, merupakan Salah satu jajanan hangat nan sehat, sebab jajanan yang satu ini cocoknya disaksikan saat baru dikukus, yuk ikuti cara buatnya
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Di Indonesia, bakpao memiliki isian beragam. Tidak hanya dikenal dengan tekstur yang lembut, bakpao bisa jadi lebih menarik jika memiliki warna yang putih.
Namun saat membuatnya sendiri di rumah, hasilnya terkadang sedikit putih tulang atau tidak terlalu putih bak salju.
Berikut tips resep bakpao agar mengembang sempurna dan memiliki warna putih tanpa penambahan pewarna yang dibagikan oleh Chef Hadi Haudi dari Bogasari Baking Center Surabaya.
Pertama adalah menyiapkan bahan sponge yang terdiri dari 300 gram tepung, empat gram ragi instan, 150 gram air. Pada tahap ini pemilihan jenis tepung disebut dapat menentukan hasil akhir dari pembuatan bakpao.
“Tepung cakra kembar emas roti yang diperuntukan untuk jenis bakpao dan kue mantau. Akan menghasilkan bakpao dan mantau putih alami dan mengkilat,” ungkapnya, belum lama ini.
Chef Hadi menyebut tepung jenis ini dibuat dari biji gandum dengan proses menghasilkan warna tepung cerah, tanpa melalui proses bleaching.
Penggunaan tepung ini juga membantu bakpao berwarna putih dan bagian kulitnya bisa dikupas. Permukaan mulus merata dan tidak berkeriput.
“Bakpao yang putih bagus tapi tidak mengkilap bisa dipasti pakai pemutih. Kulitnya mengkilap dan bisa dikupas,” ungkapnya.
Untuk bahan utama yaitu 200 gram tepung berprotein tinggi, 40 gram air es, 70 gram gula halus atau gula pasir, 20 gram susu bubuk full cream, tiga gram baking powder, 50 gram mentega putih (shortening) dan 60 gram putih telur.
Chef Hadi dan tim mencontohkan cara membuat bakpoa. Semua bahan biang atau sponge selama lima menit hingga adonan tidak lengket dan difermentasi selama 60 menit.
Kemudian mencampurkan semua bahan kering dengan biang dan menambahkan sedikit demi sedikit air. Aduk adonan hingga menyatu dan menggumpal kemudian memasukan mentega putih.
“Aduk sampi kalis dengan kecepatan sedang saja. Kalis itu ciri-cirinya ada tiga. Dilihat adonan halus mengkilap, dipegang tidak lengket artinya sedikit lengket tapi tetap bisa terlepas sendiri. Kemudian dibentangkan sampai membentuk selaput tipis dan bisa mirip kulit martabak,” ungkap Rivan, salah satu instruktur roti saat membantu Chef Hadi.
Bakpao sama seperti beberapa roti lainnya yang membutuhkan waktu proofing atau didiamkan untuk bisa mengembang dengan baik.
Satu di anta waktu proofing saat adonan kalis, diangkat dari mixer, dibulatkan dan didiamkan selama sekitar 10 menit.
Bahan itu kemudian dipotong dan ditimbang sesuai porsi selera. Biasanya antara 40-50 gram. Setelah itu, adonan bakpao dibulatkan. Cara membulatkannya dengan sedikit menekan adonan sembari memutarnya.
Setelah didiamkan sekitar 10 menit, adonan dipipihkan menggunakan rolling pin atau kayu putar. Proses ini hanya dilakukan pada satu sisi adonan.
“Satu sisi dipipihkan lalu diisi, dibentuk sesuai selera. Bawahnya dialasi kertas roti,” ujar Rivan.
Adonan yang sudah berbentuk bakpao itu diletakan dalam loyang dan didiamkan sementara. Gunanya mengistirahatkan adonan hingga 45 menit hingga cukup mengembang.
“Terakhir setelah didiamkan, dikukus di langseng sekitar 10 menit saja, di api besar,” ucapnya.
Bakpao disebut dapat dipanaskan ulang. Namun tidak boleh dikukus dalam waktu lama.
Mengukus bakpoa terlalu lama juga bisa menjadi salah satu penyebab mengapa roti kukus tersebut menjadi keriput.
Proses kukus berlebihan bisa membuat bakpao terpapar uap panas secara berlebihan. Hal itu berpotensi mengeringkan kulit bakpoa. Akibatnya permukaan bakpao kurang maksimal.
“Kukus bakpao jangan lama-lama kalau terlalu lama mengembang, keluar kukusan nanti justru menciut karena menyerap air lebih banyak,” ucapnya.
Bakpao merupakan salah satu sajian yang roti kukus yang memiliki tampilan menarik. Apalagi bakpao makin bervariasi dengan dibuat bentuk-bentuk karakter maupun model bunga. Namun, jika salah dalam pembuatannya, bakpao bisa berubah keriput cepat menciut dan berwarna menguning.
Makanya penting untuk menakar bahan-bahan yang baik dan memasaknya penuh dengan perhatian. Supaya bakpao bisa disajikan dengan bentuk mengembang sempurna, kolaborasi isian sesuai selera dan rasa terbaik.
Salah satu peserta demo pembuatan bakpao, Nadia Anastasia (26) mengatakan, mencoba baking menjadi pengalaman pertamanya. Belajar bakpoa yang dianggapnya sederhana rupanya memiliki teknik. Terutama saat memutar bakpoa menjadi bulat sempurna sebelum akhirnya dibentuk sedemikian rupa.
“Menyenangkan. Butuh teknik ternyata biar adonan satu bakpao bisa bulat. Terus waktu ngebentuk bakpao juga enggak boleh buru-buru kalau masih pertama kali. Kalau memang ingin hasilnya cantik. Pakai teknik dan bahan yang tepat biar bisa bikin adonan bakpao ngembang dan enggak cepet kempes,” ucapnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Nurika Anisa/TribunJatimTimur.com)
| Ada Sejak 1985 Bubur Ketan Hitam dan Kacang Hijau Pak Samuji Bondowoso Selalu Habis Terjual |
|
|---|
| Degan Goreng, Camilan Unik Gombengsari Banyuwangi Perpaduan Gurih-Manis dari Kelapa Muda |
|
|---|
| Nikmati Bakso Berbumbu Khas Tiongkok di Jember, Pentolnya Dicampur Keju |
|
|---|
| Mencicipi Kuliner Khas Warung Pak To Tuban, Belut dan Becek Mentok |
|
|---|
| Nasi Pecel Pincuk Wonk Jenewa, Kuliner Tradisional yang Bertahan di Tengah Modernisasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/Resep-bakpao-menul.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.