Berita Lumajang

Sedimentasi Sungai Kali Asem Lumajang Mengkhawatirkan, Akan Segera Dilakukan Normalisasi

Aliran Sungai Kali Asem yang melewati Jembatan Gambiran itu sudah waktunya dinormalisasi.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Erwin Wicaksono
Potret kondisi Sungai Kali Asem yang melewati Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air WS Bondoyudo Lumajang menyoroti tingginya sedimentasi Sungai Kali Asem di Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang.

Staf Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi UPT PSDA WS Bondoyudo Lumajang, Reza Nurdiansyah, menjelaskan aliran Sungai Kali Asem yang melewati Jembatan Gambiran itu sudah waktunya dinormalisasi.

"Rencana reguler sesuai permohonan Pj Bupati kami akan melakukan normalisasi Sungai Asem.
Terjadi sedimentasi di aliran sungai wilayah perkotaan. Sehingga beberapa spot harus kita uruk dan kita keluarkan sedimentasinya," ujar Reza, Minggu (18/2/2024).

Reza menambahkan normalisasi akan dilakukan dengan jarak titik pertama hingga jembatan terdekat.

Baca juga: Manuver Inter Milan Cari Pengganti Yann Sommer, 2 Nama Masuk Daftar Belanja, Emil Audero Tergusur?

"Titik normalisasi akan dimulai sejak bawah Jembatan Gambiran sampai ke jembatan di hulu. Karena ini harus dibuang material sedimentasinya, di fasilitas negara atau fasilitas umum yang membutuhkan," bebernya.

Menurut Reza pengerjaan normalisasi akan dilakukan menunggu ketersediaan alat berat yang kini masih dipakai oleh wilayah lain.

"Mungkin bulan depan, karena alatnya masih dilakukan bergantian dengan daerah lain," ujar Reza.

Reza tidak bisa memastikan waktu ideal normalisasi lantaran tergantung pada cuaca dan kondisi vegetasi di daerah hulu. Idelanya, normalisasi bisa dilakukan hingga 10 tahun sekali.

Baca juga: Kalah! Caleg di Banyuwangi Angkut Lagi Sumbangan Paving untuk Warga

"Curah hujan di atas 700 mm memicu bencana. Normalisasi ideal tidak sama, material tiap sungai berbeda. Ketika daerah hulu sudah kritis atau lahannya sedang gundul maka di hilir akan semakin berpotensi terjadi sedimentasi,"

"Tapi kalau sungai yang hulunya banyak pepohonan dan tidak kritis maka itu 10 tahun lebih butuh normalisasi," jelasnya.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved