Wisata Anggrek Kota Batu
Eksotisme Kampung Wisata Anggrek Dadaprejo Kota Batu, Kurangi Pengangguran Omzet Capai Miliaran
Kota Batu memiliki banyak kampung wisata yang memiliki potensi menarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk datang
"Selain itu anggrek tidak bisa dimakan, dan warga bingung untuk jualnya di mana, akhirnya tidak banyak yang berhasil saat itu. Tapi setelah berjalannya waktu tahun 2017 di desa ini mulai bertambah menjadi 25 petani, dan sekarang total sudah 120 lebih petani mitra di desa kami," ujarnya.
Baca juga: Harga Beras Medium di Jember Turun Rp 200, Beras Premium Bertahan Rp 15.800 per Kg
Selain memberi pelatihan kepada warga di Kelurahan Dadaprejo hingga memiliki kelompok tani, Dedek juga memberikan pelatihan soal anggrek pada siswa serta mahasiswa yang magang ditempatnya dari SMA/SMK maupun perguruan tinggi. Diharapkan setelah selesai magang para siswa dan mahasiswa tersebut dapat budidaya tanaman anggrek sendiri dan bisa berjualan lewat online.
Dulu dari lahan yang awalnya hanya 1,5 meter, kini meluas menjadi 5000 meter persegi atau setengah hektar yang dimiliki Dedek. Sedangkan jika dijumlahkan keseluruhan dengan lahan yang dimiliki petani mitra, total sebanyak 4 hektar.
"Selain tanaman anggrek, kami juga mendorong usaha warga yang lain seperti gerabah dan batik anggrek. Dengan menggandeng pemuda karang taruna dan ibu-ibu PKK. Sehingga mata pencarian warga semakin banyak," jelasnya.
Sementara itu Lurah Dadaprejo, Fifi Rahmawati menambahkan, dengan adanya Kampung Wisata Anggrek di Dadaprejo, dapat mendongkrak ekonomi warga sekitar dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di desa tersebut.
"Jadi kami memang mengembangkan kawasan wisata kampung anggrek dan akhirnya kami tercetus untuk membuat paket wisata untuk para wisatawan," tutur Fifi Rahmawati.
Melalui paket wisata, pengunjung sudah dapat mengikuti pelatihan budidaya bunga anggrek dan keliling di kebun anggrek, serta belajar banyak tentang bunga anggrek yang diyakini selalu 'hits' disegala musim. Kini dari usaha kampung anggrek itu, perekonomian di Kelurahan Dadaprejo sudah menyentuh angka miliaran dan pengunjung yang datang tidak hanya dari Malang Raya saja, namun juga dari Jabodetabek dan luar negeri.
"Kunjungan perbulan sekitar 1000 orang lebih, jumlah ini belum termasuk yang ikut pelatihan budidaya bunga anggrek. Setiap ada pengunjung yang datang rombongan dan reservasi terlebih dahulu, kami gilir tiap dusun untuk catering makan, jadi perekonomian merata. Dari situ sudah mengurangi angka pengangguran, dan sekarang hampir tidak ada laporan soal pengangguran," pungkasnya.
Selain memiliki kampung anggrek, Dadaprejo kini juga tengah mengembangkan usaha batik, keramik dan gerabah. Untuk batik dengan motif anggrek, menurut Fifi saat ini pemesanan sudah ratusan pack setiap bulan. Pesanan tidak hanya datang dari kantor-kantor yang ada di Batu saja, namun juga kantor-kantor pemerintahan luar Kota Batu.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Dya Ayu/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.