Berita Viral

Diduga Stres Gagal Jadi Anggota Dewan, Caleg Berhalusinasi Dilantik dengan Pakai Jas, Videonya Viral

Viral di media sosial video caleg berhalusinasi dilantik dengan memakai jas. Diduga caleg itu mengalami stres karena gagal jadi anggota dewan.

Editor: Luky Setiyawan
TikTok
Viral di media sosial video caleg berhalusinasi dilantik dengan memakai jas. Diduga caleg itu mengalami stres karena gagal jadi anggota dewan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Beredar video viral caleg berhalusinasi dilantik dengan memakai jas.

Hal itu terjadi karena diduga caleg itu stres akibat gagal jadi anggota dewan.

Video caleg berhalusinasi dilantik dengan memakai jas itu viral usai dibagikan akun Tiktok @baby.bisma.

Video itu juga turut dibagikan di sejumlah akun media sosial.

Baca juga: Saat Barang-barang Lain Ludes Karena Kebakaran, Alquran Ditemukan dalam Kondisi Utuh, Videonya Viral

Baca juga: KPK Dikabarkan Periksa Rekanan di Mapolres Situbondo

Namun, belum diketahui pasti apakah video tersebut asli atau konten semata.

TribunJateng (Tribun Network) masih mendalami dan mencari informasi lanjutan mengenai video yang viral itu.

Narasi video tersebut memperlihatkan seorang pria yang gagal menjadi dewa berhalusinasi.

Ia mengenakan jas dan peci seolah-olah akan dilantik sebagai anggota dewan.

Dijelaskan oleh pengunggah video, pria tersebut setiap hari mengenakan jas dan berkeliling kota.

"Dari mana saja bapak tiap hari pakai baju dinas seperti itu pak? Ini kan istri kasihan pak," tanya seorang warga dalam video.

"Saya tadi dari keliling kota, bahkan saya mau masuk ke kantor, saya sudah dewan akan dilantik di kantor ini," jawab pria yang gagal menjadi anggota dewan tersebut.

"Ini bukan kantor pak," sanggah warga.

"Ini bukan kantor, istighfar, ini rumah ini," ucap istrinya.

Sang istri yang berada di samping caleg gagal tersebut tak henti meminta suaminya untuk beristigfar.

Si caleg gagal terkadang juga kembali pada kesadarannya dan beristighfar kemudian meminta maaf kepada keluarganya.

"Ibu, adek, maafkan bila aku seperti ini jadinya ya Allah," ujar pria tersebut.

Berikut ini videonya

Postingan ini mendapat banyak reaksi dari netizen.

Banyak yang bersimpati dan mengirimkan doa agar caleg gagal tersebut mau menerima kekalahannya.

Caleg Gagal Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan Desa

Caleg Nasdem yang gagal lolos menjadi anggota DPRD Subang menyalakan petasan di menara masjid di Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.
Caleg Nasdem yang gagal lolos menjadi anggota DPRD Subang menyalakan petasan di menara masjid di Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang. (Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, calon legislatif (Caleg) gagal di Subang juga membuat resah warga.

Ia bersama timnya nekat menyalakan petasan di menara masjid.

Bukan itu saja, Ia juga membongkar jalan desa.

Caleg tersebut bernama H Ahmad Rizal. Kelakuannya membuat geram warga Dusun Sengon, Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.

Kabar terbaru, setelah kejadian itu, kini terungkap keluarga caleg dan warga Tambakjati telah melakukan mediasi.

Aksi Caleg NasDem yang pernah menjabat ketua DPC Demokrat Subang akhirnya berhasil diredam oleh jajaran Muspika Patokbeusi, sebelum warga bertindak main hakim sendiri.

Diketahui, H Ahmad Rizal juga pernah menduduki jabatan sebagai wakil Ketua DPRD Subang Periode 2014-2019, tersebut 

Berdasarkan keterangan Kapolsek Patokbeusi, AKP Anton Indra Gunawan, kondisi saat ini sudah kondusif di desa Tambakjati, aksi tidak terpuji caleg yang videonya viral di media sosial berlangsung akhir pekan lalu.

"Kami Muspika Patokbeusi dan keluarga Caleg tersebut bersama warga Tambakjati yang merasa dirugikan sudah melakukan mediasi dan sepakat tak akan membawanya ke jalur hukum," ujar Kapolsek Patokbeusi AKP Anton Indra Gunawan, Minggu(25/2/2024).

Menurut Anton, kedua belah pihak baik warga maupun keluarga Caleg sepakat tak akan menempuh jalur hukum karena pihak keluarga caleg bersedia mengganti semua kerugian akibat kegaduhan yang dibuat caleg tersebut

“Kedua belah pihak sepakat tidak akan menempuh jalur hukum dengan syarat pihak H Rizal bersedia bertanggungjawab atas perbuatannya yang tidak terpuji dan mengganggu ketertiban umum di desa Tambakjati,” katanya.

Bahkan kata Kapolsek Patokbeusi, pihak keluarga Ahmad Rizal juga memohon bantuan kepada pihak TNI-Polri untuk mendata kerugian, baik materil maupun immateril, warga Dusun Sengon, Desa Tambakjati akibat kegaduhan yang dibuat oleh Caleg tersebut.

"Sampai saat ini kami pihak Muspika masih mendata semua kerugian warga," ucapnya

"Setelah data kerugian didapat, lanjut Anton, pihak Muspika dan Pemdes Tambakjati akan mengambil langkah lebih lanjut terkait solusi penyelesaian ganti rugi," imbuhnya

Kapolsek Patokbeusi AKP Anton Indra Gunawan juga mengajak seluruh pihak untuk sama-sama menjaga kondusifitas pasca Pemilu 2024 ini.

Dalam kompetisi apapun, kalah menang sudah biasa.

"Kami imbau caleg yang menang jangan euforia yang berlebihan, yang kalah jangan bikin kegaduhan yang dapat menyebabkan terganggunya ketentraman dan ketertiban di masyarakat.

Mari kita sama-sama jaga kondusifitas di lingkungan kita masing-masing," katanya.

Rela Jual Ginjal untuk Dana Kampanye, Caleg Bondowoso Lemas, Cuma Raih 43 Suara: 'Akhirnya Tumbang'

Erfin Dewi Sudianto, caleg PAN Bondowoso yang pernah mau jual ginjal
Erfin Dewi Sudianto, caleg PAN Bondowoso yang pernah mau jual ginjal (TribunJatimTimur.com/Istimewa)

Sementara itu, Erfin Dewi Sudanto caleg DPRD Bondowoso pilu hanya raih suara kecil di Pemilu 2024.

Padahal sebelumnya Erfin Dewi Sudanto sempat jadi sorotan lantaran rela menjual ginjalnya untuk dana kampanye.

Erfin Dewi Sudanto mengaku rela menjual ginjalnya sebagai bukti tulus mengabdi kepada masyarakat.

Namun usaha Erfin Dewi nyatanya tak berbuah manis.

Kini, meski perhitungan suara masih berlangsung, caleg nomor urut 9 dapil Bondowoso 1, Jawa Timur, ini ternyata mendapatkan hasi real count cukup rendah.

Berdasarkan data si Rekap KPU pada Selasa (20/2/2024) pukul 15.16 WIB, caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu hanya memperoleh 43 suara.

Menurut Erfin, suara tersebut ia dapatkan dari tempat tinggalnya di Desa Bataan.

Efin curhat mengaku pasrah dengan suaranya, sebab ia sudah berusaha sangat maksimal.

Namun ia menyebut praktik politik uang dalam Pemilu 2024 ini memang tak bisa dihindari. Mulai dari level caleg DPRD, DPR RI hingga DPD.

"Money politic tak bisa dihindari, sedangkan saya modal apa adanya, akhirnya tumbang," kata dia dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Ia mengaku kalah dengan politik uang, walau sudah berusaha memikat hati masyarakat agar memilihnya.

Erfin sendiri bertarung di Dapil 1 Bondowoso dengan beberapa caleg petahana seperi Sinung Sudrajat dari PDIP dan Kukuh Raharjo dari Golkar.

Gagal saat pilkades

Erfin sempat menjadi kepala desa di Desa Bataan pada periode 2007-2013. Saat itu mendapat gaji Rp 450.000 dan di akhir jabatannya, naik menjadi Rp 1.050.000.

Saat menjadi kepala desa, ia sempat menjual rumah warisan orangtuanya untuk kegiatan desa dan ia pun mendapat penghargaan dari Bupati Bondowoso yang saat itu dijabat oleh Amin Said Husni.

Setelah masa jabatannya habis, Erfin kembali maju dalam pilkades. Namun ia mengaku dijegal sehingga tak lolos saat tahapan administrasi.

“Tahun 2021 kemarin saya nyalon lagi, tapi di Desa Kajar, tapi tidak jadi dan ada pada posisi nomor dua,” aku dia, Rabu (16/1/2024). Setelah gagal di pilkades, ia pun maju menjadi caleg.

Posisi di partai sempat digeser

Erfin bercerita sebelum maju menjadi caleg PAN, ia sempat didatangi salah satu ketua partai di Bondowoso yang menawarinya maju sebagai anggota DPRD.

Alasannya karena Erfin dikenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.

“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” ungkap dia.

Saat itu ketua partai meyakinkan akan membantunya dengan berbagai program, hingga akhirnya Erfin pun sepakat untuk maju.

Namun dua bulan sebelum pemilihan, ia mendapatkan informasi jika poisisinya diganti oleh orang lain.

"Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” papar dia.

“Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” papar dia.

Ia kemudian bertemu dengan rekannya yang menjadi Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Banyuwangi.

“Besok paginya saya sowan ke ketua PAN, setelah bertemu beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai Caleg,” jelas dia.

Rela Jual Ginjal

Sebelumya, viral aksi Erfin Dewi Sudanto, calon legislatif (caleg) di Bondowoso rela menjual ginjalnya menuai sorotan.

Erfin Dewi Sudanto mengungkapkan alasannya rela kehilangan salah satu ginjalnya untuk biaya kampanye di Pemilihan Umum Februari 2024 mendatang.

Erfin Dewi Sudanto.adalah warga Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Bondowoso.

Ia maju sebagai caleg dari Partai PAN dengan Nomor urut 9 Daerah Pemilihan 1.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan lantaran dana kampanye yang dibutuhkannya cukup besar.

Erfin mengaku tak memiliki uang yang cukup untuk membiayai kampanyenya ke masyarakat.

Selain itu alasan lainnya, demi ia bisa duduk di kursi parlemen, meskipun ia harus kehilangan salah satu ginjalnya.

Keseriusannya ini ditunjukkannya dengan membuat surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani bahwa dirinya siap menjual ginjal.

"Surat pernyataan jual ginjal ini saya buat nantinya untuk biaya operasional dan biaya logistik untuk pemenangan calon legislatif," terang Erfin, dilansir TribunJatim.com dari Tribunjateng.com.

Ia bahkan sudah mempromosikan bahwa dirinya sudah siap untuk menjual ginjalnya, dan siapa saja yang berminat untuk segera menghubunginya.

Selain untuk biaya pemenangan kampanye, Erfin mengaku menjual ginjalnya sebagai bentuk dirinya rela mengabdi dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Intinya ini untuk mengabdi kepada masyarakat," kat Erwin.

Bahkan anak dan istri Erwin juga sudah menyetujui untuk menjual ginjalnya.

"Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat Bondowoso," kata Erfin Dewi Sudanto.

Ia mengaku istri dan anaknya telah memberinya restu.

Nampak kini Erwin sudah sibuk memasang baliho dibeberapa tempat untuk mempromosikan bahwa ia maju menjadi caleg.

Banner dan baliho itu dibuatnya dari sisa tabungan yang dimilikinya.

Dirinya berharap kemenangan agar nantinya bisa merealisasikan janji-janji politiknya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved