Operasi Semeru 2024
Gelar Operasi Keselamatan 2 Pekan, Ditlantas Polda Jatim Pakai Aplikasi 'Mahameru Quick Respons'
Ditlantas Polda Jatim berharap dengan Operasi Keselamatan Semeru 2024 yang digelar selama dua pekan dapat mengedukasi masyarakat
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Ditlantas Polda Jatim berharap dengan Operasi Keselamatan Semeru 2024 yang digelar selama dua pekan dapat mengedukasi masyarakat untuk tertib berlalu lintas, sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Sejumlah 4.470 orang personel jajaran Polda Jatim dikerahkan dalam Operasi Semeru 2024 dan pencanangan aksi keselamatan pengendara yang berlangsung selama dua pekan menyambut Bulan Ramadan 2024/1445 Hijriah.
Operasi tersebut bakal memelototi delapan macam pelanggaran peraturan berkendara dan berlalu lintas di jalan raya.
Di antaranya, pemotor yang tidak penggunaan helm SNI, pengendara melawan arus, pengendara menggunkan ponsel saat berkendara.
Kemudian, berkendara dibawah pengaruh alkohol, pengendara yang memacu kendaraannya melebihi ambang batas kecepatan.
Lalu, pengendara yang terkategori di bawah umur, pengendara penggunaan knalpot brong, dan aksi balap liar di jalanan.
Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan, pihaknya berharap operasi keselamatan tahun ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai ketertiban berlalu lintas di jalan raya.
Mengingat, beberapa hari mendatang, masyarakat yang beragama Islam akan menunaikan Ibadah Puasa Bulan Ramadan.
Sehingga, pelaksanaan operasi kali ini, lanjut Komarudin, juga dimaksudkan untuk mengantisipasi angka kecelakaan lalu lintas jelang momen mudik dan balik Idulfitri 2024.
"Sekaligus persiapan untuk pelayanan dan pengamanan jelang arus mudik dan balik lebaran 2024," ujarnya pada awak media di Mapolda Jatim, Sabtu (2/3/2024).
Alumni Akpol 1997 ini menambahkan, pihaknya juga sudah meluncurkan aplikasi 'Mahameru Quick Respons' yang dapat menunjang pelaksanaan operasi ataupun tugas anggota kepolisian lalu lintas setiap hari.
Aplikasi tersebut memudahkan petugas melakukan pemantauan potensi kepadatan lalu lintas atau temuan kejadian di jalanan.
Artinya, aplikasi tersebut memberikan kecepatan dan ketepatan dalam antisipasi serta urai kepadatan lalu lintas serta beberapa layanan lainnya.
Saking ampuhnya fungsi aplikasi tersebut, produk inovasi 'Mahameru Quick Respos Ditlantas Polda Jatim' ini juga telah mendapat apresiasi dari Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan.
"Semoga dengan berbagai upaya dari kami dan instansi terkait lainnya serta budaya tertib lalu lintas dari masyarakat dapat mencegah terjadinya laka dan korban laka," pungkasnya.
Baca juga: Berikut Peran Gus Samsudin Sampai Diganjar Status Tersangka Soal Video Viral Tukar Pasangan
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, operasi keselamatan tersebut akan dilaksanakan selama 14 hari di mulai pada Senin (4/3/2024) pekan depan, hingga Minggu (17/3/2024) mendatang.
Dari total 4.470 orang personel, Satgas Polda Jatim sejumlah 390 orang personel dan Satwil jajaran masing-masing polres sejumlah 4.080 orang personel
Target prioritas operasi kali ini, petugas akan mengawasj delapan jenis pelanggaran ketertiban berlalu lintas.
Di antaranya, pemotor yang tidak penggunaan helm SNI, pengendara melawan arus, pengendara menggunkan ponsel saat berkendara.
Kemudian, berkendara dibawah pengaruh alkohol, pengendara yang memacu kendaraannya melebihi ambang batas kecepatan.
Lalu, pengendara yang terkategori anak atau belum punya surat izin mengemudi, pengendara penggunaan knalpot brong, dan aksi balap liar di jalanan.
Hal tersebut dimaksud agar masyarakat senantiasa tertib dan disiplin mematuhi peraturan berlalu lintas
Pasalnya, ungkap Imam, pada tahun 2023 terkait pelanggaran lalu lintas di Jatim sendiri mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 13 persen, dibanding tahun 2022.
Jenis pelanggaran yang tercatat paling banyak di antaranya pelanggar tidak memakai helm dengan 14.292 kasus dan pelanggar melakukan perbuatan melawan arah 719 kasus.
"Angka tersebut cukup tinggi jika dilihat berdasarkan kurun waktu yang masih cukup singkat," katanya di Mapolda Jatim.
Selain itu, Imam juga menambahkan, pihaknya menyelenggarakan operasi keselamatan, sebagai awal cipta kondisi menghadapi operasi ketupat Semeru nanti tahun 2024, menjelang pengamanan bulan puasa dan Idulfitri 2024/1445 Hijriah.
"Kami sosialisasikan secara masif, termasuk delapan sasaran itu yang paling utama, yang harus kita sasar adalah kelompok millenial, tetapi warga masyarakat yang lain juga tidak kita abaikan," pungkasnya.
Baca juga: VIRAL Aksi Bullying di Batam, Pelaku Tendang Kepala Korban Secara Keras, Nangis Saat Ditangkap
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Luhur Pambudi/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.