Berita Viral

Viral Video Kaki Bocah di Buton Putus Usai Ditebas ODGJ, Bermula Ketika Korban Sedang Bermain

Viral di media sosial video bocah di Buton tergeletak dengan kondisi kaki putus karena ditebas ODGJ. Kejadian bermula ketika korban sedang bermain.

Editor: Luky Setiyawan
TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan
Seorang bocah sembilan tahun korban ditebas Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat kesulitan biaya operasi. Berdasarkan penelusuran, bocah sembilan tahun berinisial RS sempat kesulitan ketika hendak melakukan operasi kaki usai ditebas ODGJ. Viral di media sosial video bocah di Buton tergeletak dengan kondisi kaki putus karena ditebas ODGJ. Kejadian bermula ketika korban sedang bermain. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Beredar video viral bocah di Buton tergeletak dengan kondisi kaki putus karena ditebas ODGJ.

Padahal, mulanya korban sedang bermain.

Video viral bocah di Buton tergeletak dengan kondisi kaki putus karena ditebas ODGJ itu dibagikan oleh akun X (Twitter) @folkshittmedia pada Sabtu (2/3/2024).

Diduga peristiwa tersebut terjadi di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tampak dalam video tersebut bocah itu berada di pesisir pantai dengan kondisi telapak kakinya terpisah dari tubuhnya.

Baca juga: Usai Viral Diprotes Aa Gym Karena Banyak Pemuda Nongkrong, Minimarket di Area Pesantren Disegel

Baca juga: VIRAL Sosok TKW Diduga Asal Banyuwangi Idap Stroke dan Terlantar di Malaysia, Keluarga Sulit Dilacak

Terlihat korban menyeret diri cukup jauh sebab potongan kaki miliknya berada sekitar 20 meter darinya.

Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 4,6 juta penayangan.

Kronologi

Melansir Tribunnews.com dari TribunnewsSultra, insiden tersebut terjadi di Desa Walompo, Kecamatan Siontapina, Sultra pada Jumat (16/2/2024) lalu.

Peristiwa nahas tersebut dilaporkan ke Polsek Sampuabalo sekitar pukul 16.00 WITA.

Bermula ketika korban berinisial RS (9) sedang bermain bersama rekan-rekan sepermainannya di sekitar pantai.

Saat itu, pelaku datang melakukan aktivitasnya seperti biasa yakni membuat hulu parang di lokasi anak-anak tersebut bermain.

Pelaku diduga terganggu dengan kehadiran anak-anak tersebut hingga melempar parang tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Sampuabalo, Iptu Almuhalid.

"Mungkin atas kehadiran korban, pelaku merasa terganggu hingga terjadilah penganiyaan tersebut," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved