Berita Viral

Disebut Putus Aliran Air Imbas Gagal Raih Target Suara, Caleg Cilegon Viral Ungkap Alasan Sebenarnya

Caleg di Cilegon yang viral karena putus aliran air ungkap alasan sebenarnya. Sebelumnya, disebut karena kecewa gagal jadi anggota dewan.

Editor: Luky Setiyawan
Tribunnews.com/Kompas.com
Caleg di Cilegon yang viral karena putus aliran air ungkap alasan sebenarnya. Sebelumnya, disebut karena kecewa gagal jadi anggota dewan. 

Dengan adanya insiden tersebut, kata dia, kini warga Cisuru mengalami kesulitan air bersih.

"Sekarang kita susah ngambil air, yah harapannya dari pemerintah ada perhatiannya untuk kita, kalo bisa dibuatkan sumur bor biar kita ngga kesusahan air lagi," harapnya.

Menanggapi hal itu, Sumedi mengaku, ia merasa wajar jika warga setempat bisa memberikan suara mereka pada Pemilu 2024 dari hal baik yang dilakukannya.

Sementara salah satu warga setempat, Buki mengungkapkan banyak warga yang tidak memilih Sumedi sehingga menyebabkan dirinya gagal terpilih.

“Beliau minta supaya dapat 100 suara dari kampung ini,” kata Buki.

Buki mengaku, pada saat penyaluran air bersih yang sudah berlangsung setidaknya selama empat tahun itu tidak ada perjanjian antara Sumedi dan warga dalam dukungan politik.

Selama air bersih mengalir di setiap rumah warga setempat, mereka membayarnya setiap bulan dengan disesuaikan banyaknya volume air yang diambil.

“Sudah empat tahun ngalir, mungkin butuh bayar listriknya atau apa, kita diminta biaya Rp 10.000 per kubik,” ungkap Buki.

Sementara warga lain, Satriah mengakui adanya kesepakatan warga dengan Sumedi dalam Pemilu 2024.

Namun dikarenakan banyak warga yang awam, sehingga banyak warga tidak memilih Sumedi pada pemilu.

“Pengennya orang sini milih ke situ (Sumedi) tapi orang sini enggak milih ke situ, akhirnya kecewa,” ujar Satriah.

Warga pun hanya bisa pasrah terhadap penyetopan air bersih yang dilakukan Sumedi. Sebab, sumur bor itu milik pribadi Sumedi, bukan pemerintah.

Kini, warga kampung itu mengalami kesulitan air bersih dan berharap adanya campur tangan pemerintah untuk mengatasi hal itu.

"Itu kan punyanya ya, kalo diminta diputus yah diputus," tutur Satriah.

Akibat pemutusan akses air bersih tersebut, warga mengaku kesulitan dsn berharap pemerintah bisa memberikan perhatian.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved