Berita Viral
Viral Aksi Tak Senonoh 2 Waria di Makassar Saat Sahur, Jadi Tontonan Anak Kecil, Terancam Dipenjara
Viral di media sosial aksi tak senonoh dua waria di Makassar saat sahur. Aksi itu menjadi tontonan anak kecil. Kini mereka terancam dipenjara.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Baru-baru ini viral di media sosial aksi tak senonoh yang dilakukan dua orang waria di Makassar.
Aksi tak senonoh itu dilakukan saat sahur on the road menggunakan electone keliling dan menjadi tontonan anak kecil.
Aksi tak senonoh dua waria di Makassar itu viral usai terekam kamera dari warga sekitar.
Diketahui, insiden itu terjadi di Jalan Onta Baru, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (13/3/2024) sekitar Pukul 23.00 Wita.
Baca juga: VIRAL Tukang Parkir Cekcok dengan Pengendara Mobil, Tak Terima Dibayar Rp 2000, Kini Berakhir Damai
Baca juga: VIRAL Kisah Pilu Bocah SMP di Lampung, Disekap, Diperkosa Hingga Dicekoki Miras 3 Hari Oleh 10 Pria
Dalam video yang beredar, tampak dua orang waria sedang berdiri di tengah jalan, terlihat salah seorang waria sedang digendong oleh rekan waria lainnya.
Bahkan waria yang digendong itu tampak mengarahkan wajahnya ke bagian dada rekan warianya itu.
Kanit Tipidter Polrestabes Makassar, AKP Hamka mengatakan, kedua waria itu telah diamankan di Polsek Mamajang Makassar.
Keduanya diketahui bernama Fitra alias Riska (29) dan Emir alias Dea (34).
"Kedua pelaku ini melakukan aksi pornografi dengan cara saling berhadap-hadapan, di mana salah satu pelaku mencium daerah payudara salah satu pelaku kemudian dia mengikuti alunan musik yang sengaja dibawa untuk membangunkan warga untuk sahur," kata Hamka kepada awak media, dilansir dari TribunTrends.com, Sabtu (16/3/2024).
Tak hanya kedua waria yang diamankan, polisi juga mengakankan empat orang lainnya yang diduga ikut terlibat dalam electone keliling itu, salah satunya pemilik electone.
Keempatnya yakni pemilik orkes bernama M Tahir (61). Sementara tiga lainnya masing-masing bernama Mikael (34), Aji alias Mega (40) dan Ilham (25).
Lebih lanjut Hamka mengatakan, para pelaku diamankan karena diduga aksi mereka meresahkan warga Kota Makassar. Apalagi video aksi tak senonoh itu viral di medsos.
"Sekarang masih dalam penyidikan di Unit Tipidter dan sementara kami lengkapi untuk berkas perkara dan kemungkinan akan dilakukan penahanan," tuturnya.
Untuk pasal yang diterapkan, kata Hamka, adalah Pasal 36 jo Pasal 10 UU No 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi.
"Dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara," tandasnya.
Kasus Lain: Tawuran Antar Geng Waria, Berebut 'Wilayah Kekuasaan'
Ricuhnya suasana di Sukhumvit 11 Thailand, ternyata karena ada geng waria tawuran di sana.
Peristiwa ini terjadi Minggu (3/3/2024) waktu setempat.
Ladyboy Thailand berhadapan dengan ladyboy Filipina.
Lantas, apa masalah dua geng waria ini?
Situasi kacau ini viral dan banyak dibicarakan di media setempat.
Rupanya dua geng waria ini sedang rebtuan 'wilayah kekuasaan'.
Dikutip dari sanoook.com pada Selasa (5/3/2024), Filipina menyerbu Thailand terlebih dahulu.
Seorang waria asal Filipina adu mulut dengan waria asal Thailand.
Ada juga sumber yang mengatakan ladyboy Filipina tersebut telah mencuri tempat ladyboy Thailand.
Setelah itu, ada yang mengunggah video pertengkaran mereka di media sosial Filipina dengan menggunakan ujaran menghina dan rasis.
Pihak ladyboy Thailand pun tak terima sikap pendatang seperti mafia dan ingin merebut wilayah tersebut.
Alhasil, para waria Thailand pun bersatu.
Mereka berkumpul dan 'balas dendam' pada 4 Maret 202.
Seluruh waria di Sukhumvit dipanggil untuk turun ke jalan.
Banyak orang yang merinding melihat kehebatan ladyboy Thailand.
Mereka benar-benar berkumpul dalam jumlah yang begitu besar.
Padahal ada lelucon yang menyebut kebiasaan ladyboy yang seringkali terlambat.
Janji jam 4 pagi berarti datang jam 7, jika jam sebelas artinya jam dua siang.
Namun dalam pertemuan ini Ladyboy Thailand datang tepat waktu dan serempak.
Setelah ratusan waria Thailand berkumpul di depan sebuah hotel.
Ada pula yang datang dari Bangkok dan daerah sekitarnya.
Mereka berdiri dengan penuh semangat menunggu untuk membereskan masalah dengan waria Filipina.
Alhasil waria Filipina pun ketakutan dan tak berani turun.
Koordinator dan petugas kepolisian meminta kerja sama membersihkan kawasan untuk menunggu di Polsek Lumpini, banyak masyarakat yang enggan kemana-mana.
Saat polisi sedang membawa ladyboy asal Filipina tersebut dengan mobil menuju kantor polisi, ternyata ada waria Thailand yang bergegas memukulnya.
Keributan pun terjadi di depan hotel.
Petugas harus segera melarikan diri demi keselamatan.
Sayang ada beberapa polisi yang juga ikut terluka.
Tak puas sampai di situ, waria pun ikut ke kantor polisi ingin melihat wajah lawan mereka.
Mereka mengaku datang dengan tangan kosong tanp senjata apa pun saat sampai di kantor polisi.
Sementara itu, kini masalah ini masih diselidiki.
Bagaimana pun ladyboy Thailand telah melakukan pemukulan
Bukti-bukti seputar masalah ini pun sedang dicari.
Di sisi lain, kejadian ini pun viral dengan tagar #Sukhumvit11.
Rupanya kontroversi antar kelompok LGBTQ+ dari kedua ras kali ini menarik perhatian warganet setempat.
Banyak warga Thailand bersimpati dan mendukung waria negaranya meski sudah menimbulkan kerusakan dan membahayakan hubungan baik dengan negara Filipina.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.