Berita Viral

Nasib Pilu Kakek Penjual Susu Keliling, Tak Punya Ongkos Pulang Saat Istri Meninggal, Videonya Viral

Viral di media sosial kisah nasib pilu kakek penjual susu keliling yang tak punya ongkos pulang saat istrinya meninggal dunia.

|
Editor: Luky Setiyawan
TikTok @_nautami
Viral di media sosial kisah nasib pilu kakek penjual susu keliling yang tak punya ongkos pulang saat istrinya meninggal dunia. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Baru-baru ini viral di media sosial kisah nasib pilu kakek penjual susu keliling.

Dalam kisah yang viral, kakek penjual susu keliling tak punya ongkos pulang saat istrinya meninggal.

Kisah pilu kakek penjual susu keliling yang viral di media sosial itu dialami oleh Wakyani.

Ia mengaku tak bisa pulang untuk melihat istrinya untuk terakhir kali karena tak punya ongkos.

Baca juga: Usai Viral Suruh Nonis Berburu Takjil, Pendeta Marcel Kini Diajak Ria Ricis War Takjil Bersama

Baca juga: Viral Kisah Unik Saat Berburu Takjil, Tak Sangka Senggolan dengan Menteri Retno Marsudi

Hingga akhirnya kisah kakek itu viral di media sosial.

Kisah pilu kakek penjual susu keliling itu viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @_nautami.

Dalam video itu terlihat pengunggah yang berbincang dengan penjual susu keliling.

Narasi dalam video itu menyebutkan bahwa kakek penjual susu keliling itu baru saja kehilangan sang istri.

Istrinya meninggal dunia di kampung, sedangkan ia tengah merantau.

Kakek 80 tahun itu bernama Pak Wakyani, ia tampak menangis saat tengah bercerita.

Ia tidak melihat sang istri untuk terakhir kalinya, dan tidak bisa ikut menyolati.

Hal itu karena Pak Wakyani mengaku tidak memiliki ongkos untuk pulang kampung.

"Kebayang ga sih rasanya istri meninggal seminggu yg lalu tapi ga bisa dampingi dan nyolatin langsung karena ga punya ongkos buat pulang kampung. Ini kisahnya Pak Wakyani, 80 tahun, penjual susu keliling," tulis keterangan akun tersebut, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (27/3/2024).

Di video unggahan lainnya, Pak Wakyani tampak masih tetap bekerja keras meski saat turun hujan.

Kemudian, unggahan terbaru, Selasa (27/3/2024), pengunggah mengaku menemui kembali Pak Wakyani.

Pengunggah tidak menyebut lokasi berjualan Pak Wakyani sehari-hari.

Dalam video itu Pak Wakyani tampak masih berjualan meski hujan turun.

Ia tak lelah mendorong gerobak susu dan menjajakan jualannya.

"Hari ini kita ketemu Pak Wakyani lagi. Tiap hari bapak dan gerobak dorong susunya pasti lewat jalan ini. Tadi pas lagi hujan. Kalau hujannya agak besar, Pak Wakyani biasanya neduh dulu," tulis pengunggah.

Pengunggah pun memberi tahu bahwa video tentang Pak Wakyaniitu viral di media sosial dan banyak yang ingin membantu.

Sontak saja Pak Wakyani menangis haru dan ia pun disebut akan pulang kampung saat 40 harian sang istri meninggal.

"Jadinya kita temenin sambil ngobrol banyak hal. kita juga kasih tau bapaknya, kalau video Pak Wakyani viral, bahkan banyak yg mau donasi untuk ongkos pulang kampung bapak supaya bisa mengunjungi almarhumah ibu (istrinya) yg baru meninggal. Beliau kaget sekaligus terharu,".

"Allah mau nitipin rezeki buat Pak Wakyani lewat satu video fyp sampai orang2 ramean berdonasi. Dari mana aja jalannya, suka ga disangka-sangka. Mungkin ini juga jawaban dari doa bapak. Atas kesabaran dan ketabahan bapak sampai hari ini. ayo barengan kita bantuin bapaknya pulang kampung, 40 harian almarhumah istrinya dan bisa lebaran disana " tulis akun tersebut.

Unggahan itu pun kini viral di media sosial dan telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali.

Warganet pun tampak ramai-ramai untuk berdonasi membantu biaya pulang kampung Pak Wakyani.

@ich***.
kak mau nitip donasi ya.

@maw***.
kak aku mau ikut donasii.

@fitr***.
jangan ditutup dulu ya ka donasinya, 2 hari lagi aku gajian mau donasi, maaf skrg aku lagi gak pegang uang.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved