Parade Pegon Jember
Puncak Perayaan Lebaran Ketupat, Warga Jember Gelar Parade Pegon di Pantai Watu Ulo
Sekitar 50 pegon atau delman yang ditarik menggunakan dua ekor sapi pawai sebagai simbol ungkapan rasa syukur.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Warga Jember selatan menggelar Parade Pegon di Pantai Watu Ulo, puncak perayaan Lebaran Ketupat, Minggu (21/4/2024).
Sekitar 50 pegon atau delman yang ditarik menggunakan dua ekor sapi pawai, sebagai simbol ungkapan rasa syukur.
Pawai dimulai dari Balai Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu ke arah selatan sejauh enam kilometer menggunakan pegon menuju Pantai Watu Ulo.
Tiba di Pantai Watu Ulo Jember mereka melakukan pertunjukan dan ritual khusus memandikan sapi di pinggir pantai selatan.
Bupati Jember Hendy Siswanto memimpin langsung proses ritual memandikan sapi, dengan menyiramkan air tawar ke tubuh ternak tersebut menggunakan gayung.
Baca juga: GP Ansor Kencong Deklarasi Mendukung Gus Fawait jadi Cabup Jember 2024
Setelah prosesi memandikan ritual sapi selesai, Hendy menyerahkan dua buah terong, yang dipetik dari dua gunungan Ketupat dan Sayuran yang telah dibuat untuk perayaan Parade Pegon itu.
Setelah itu, acara dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya Sendratari Kolosal Singgahsana Watu Ulo, ditutup dengan warga rebutan Gunungan Ketupat dan buah sayur di pinggir Pantai.
Hendy mengatakan kegiatan tersebut merupakan acara tahuan dari warga di pesisir Pantai Selatan Jember. Khususnya saat tujuh hari setelah Lebaran Idul Fitri.
"Kegiatan itu sudah turun temurun," ujarnya.
Menurutnya kegiatan itu merupakan simbolis bentuk rasa syukur para peternak, petani dan nelayan atas hasil bumi yang bisa mereka nikmati hingga sekarang.
"Dan bentuk rasa syukur itu, dibuat kegiatan dengan gunungan-gunungan untuk sajian yang disedekahkan kepada masyarakat," kata Hendy.
Hendy mengatakan sebelum munculnya angkutan berat, dulu pegon merupakan transportasi tradisonal yang sering digunakan oleh masyarakat untuk pembangunan daerah.
Baca juga: SIARAN Bein Sports! Link Live Stream PSG Vs Lyon di Liga Prancis Ligue 1 2023, Mulai Dini Hari Nanti
"Karena dulu jalannya belum pakai aspal, masih bentuk tanah semua. Maka transportasi yang kita dan pas saat itu adalah pegon, dengan tenaga sapi," urainya.
Hendy mengajak warga yang punya pegon untuk berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember. Sebab kendaraan tradisional tersebut mulai langka.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Bambang Rudiyanto menambahkan bahwa, Pemkab Jember akan mengusulkan Parade Pegon ini ke Kemendikbud Ristek sebagai warisan budaya tak benda.
Baca juga: AC Milan Vs Inter Milan: Derby della Madonnina Jadi Momentum Nerazzurri Raih Gelar Liga Italia?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.