Pabrik Narkoba di Surabaya
Begini Sistem Kerja Pabrik Narkoba di Perumahan Elit Surabaya, Miliki Fasilitas yang Lengkap
Rumah dua lantai yang berlokasi di gang paling depan kompleks perumahan elit tersebut, berukuran luas sekitar 20 m x 10 m.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Polisi menggrebek pabrik narkoba yang memproduksi sabu-sabu dan ekstasi, di slah satu rumah perumahan elit kawasan Kertajaya Indah Timur, Sukolilo, Surabaya.
Pabrik tersebut memiiki fasilitas dan alat produksi yang lengkap. Mulai dari alat pengaduk, pemasak, pembentuk hingga pengemasan, yang hampir mirip laiknya pabrik pembuatan kue kering.
Rumah dua lantai yang berlokasi di gang paling depan kompleks perumahan elit tersebut, berukuran luas sekitar 20 m x 10 m.
Terdapat sekitar enam ruangan di dalam rumah tersebut. Namun, ukurannya berbeda-beda.
Dan beberapa ruangan dihubungkan dengan lorong selebar sekitar dua depa tangan orang dewasa.
Direktur Ditresnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, mengatakan pabrik tersebut sudah beroperasi sekitar satu tahun.
Terdapat ruangan paling ujung dari rumah yang sebenarnya difungsikan sebagai dapur rumah. Di dalamnya terdapat tungku berenergi listrik, yang disebut-sebut sebagai alat untuk meracik atau memasak adonan awal bahan pil ekstasi.
Baca juga: Miqot di Bir Ali Berjalan Sesuai Rencana, Perjalanan ke Makkah juga Lancar
Bentuknya persegi panjang menyerupai meja mesin jahit jadul yang berwarna silver stainless. Namun terdapat penampang wadah untuk menaruh adonan, yang berbentuk persegi panjang juga.
Di pinggiran mesin itu terdapat tombol-tombol berwarna merah dan hijau. Itu aktivitor pemicu untuk menyalakan mesin yang berenergi listrik.
"Ini barang-barangnya, mesinnya tersambung dengan listrik. Basic latar belakang para tersangka kami akan dalami," kata Robert.
Selain itu juga terdapat alat mesin produksi berbahan besi stainless berwarna silver.
Bentuknya, sepintas mirip alat selep tanaman padi, untuk memisahkan beras dengan gabahnya. Karena terdapat corong berbentuk jajar genjang.
"Ini alat cetak, mesin," kata Robert.
Ternyata alat mesin pencetak obat-obatan yang dimiliki para tersangka, tidak cuma satu unit. Di ruangan lain, juga terdapat alat pencetak adonan yang lebih canggih daripada mesin pencetak pertama.
Bentuknya lebih besar dan lebih tinggi dari tubuh manusia dewasa. Robert dan Dirmanto sampai mendongakkan kepala bahkan sesekali terpaksa jinjit untuk melihat secara detail komponen mesin tersebut.
Baca juga: Masih jadi Staf Ahli, Bawaslu Jatim Putuskan Pencalonan Kondang Kusumaning Ayu Langgar Aturan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.