Berita Viral

VIRAL Suku Togutil dari Pedalaman Maluku Berani Keluar dari Tempat Tinggalnya, Pakar Ungkap Fakta

Baru-baru ini beredar video viral suku Togutil dari pedalaman Halmahera Timur, Maluku berani keluar dari tempat tinggalnya. Pakar ungkap faktanya.

Editor: Luky Setiyawan
YouTube Video Tribunnews.com, Kompas.com
Baru-baru ini beredar video viral suku Togutil dari pedalaman Halmahera Timur, Maluku berani keluar dari tempat tinggalnya. Pakar ungkap faktanya. 

Teori ini didasarkan pada kemiripan ciri fisik suku Lingon dengan orang-orang Eropa, serta adanya beberapa kata dalam bahasa Lingon yang mirip dengan bahasa Belanda atau Portugis.

Contohnya, kata "kuda" dalam bahasa Lingon berarti "kuda" dalam bahasa Belanda, dan kata "sabun" dalam bahasa Lingon berarti "sabun" dalam bahasa Portugis.

Namun, teori ini juga memiliki kelemahan.

Pertama, tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan adanya kontak antara orang-orang Eropa dengan suku Lingon pada masa penjajahan.

Kedua, ciri fisik suku Lingon juga bisa dijelaskan dengan faktor genetik atau lingkungan.

Misalnya, mata berwarna biru bisa disebabkan oleh mutasi genetik yang langka yang disebut sindrom Waardenburg, atau oleh adaptasi terhadap iklim dingin dan kurangnya sinar matahari.

Rambut pirang bisa disebabkan oleh pengaruh hormon tiroid, atau oleh penggunaan bahan alami seperti kunyit atau daun sirih untuk mewarnai rambut.

Kulit putih bisa disebabkan oleh kurangnya melanin, pigmen yang memberi warna kulit, rambut, dan mata, atau oleh penggunaan bedak tradisional yang terbuat dari tepung beras atau ubi kayu.

Tubuh tinggi bisa disebabkan oleh faktor gizi atau gaya hidup.

Teori lain yang mencoba menjelaskan asal-usul suku Lingon adalah bahwa suku ini adalah keturunan dari orang-orang Asia Tenggara yang bermigrasi ke Halmahera sejak zaman prasejarah.

Teori ini didasarkan pada kesamaan budaya dan bahasa antara suku Lingon dengan suku-suku lain di Maluku Utara, seperti Suku Tobelo, Suku Galela, dan Suku Ternate.

Contohnya, suku Lingon memiliki sistem kekerabatan matrilineal, yaitu garis keturunan yang diturunkan dari ibu, sama seperti suku-suku lain di Maluku Utara.

Bahasa Lingon juga termasuk dalam rumpun bahasa Papua-Austronesia, yaitu kelompok bahasa yang tersebar di Asia Tenggara dan Oseania, sama seperti bahasa-bahasa lain di Maluku Utara.

Namun, teori ini juga memiliki kelemahan.

Pertama, tidak ada bukti arkeologis atau genetik yang mendukung adanya migrasi besar-besaran dari Asia Tenggara ke Halmahera pada zaman prasejarah.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved