Berita Viral
VIRAL Suku Togutil dari Pedalaman Maluku Berani Keluar dari Tempat Tinggalnya, Pakar Ungkap Fakta
Baru-baru ini beredar video viral suku Togutil dari pedalaman Halmahera Timur, Maluku berani keluar dari tempat tinggalnya. Pakar ungkap faktanya.
Kedua, kesamaan budaya dan bahasa antara suku Lingon dengan suku-suku lain di Maluku Utara juga bisa disebabkan oleh proses akulturasi atau asimilasi, yaitu penyesuaian diri terhadap budaya atau bahasa yang dominan di sekitar mereka.
Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Lingon
Suku Lingon memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang unik dan khas.
Suku ini hidup secara nomaden, yaitu berpindah-pindah tempat tinggal sesuai dengan musim dan sumber daya alam.
Mereka tinggal di rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu, bambu, dan daun nipah.
Mereka bermata pencaharian sebagai petani, pemburu, dan pengumpul.
Seperti menanam padi, jagung, ubi, pisang, dan sayur-sayuran di ladang-ladang berpindah.
Mereka juga memburu binatang seperti babi hutan, rusa, kijang, burung, dan biawak dengan menggunakan senjata tradisional seperti tombak, busur, dan panah.
Mereka juga mengumpulkan hasil hutan seperti madu, rotan, damar, dan buah-buahan.
Suku Lingon memiliki sistem sosial yang egaliter, yaitu tidak ada perbedaan status atau kelas antara anggota masyarakat.
Mereka tidak memiliki pemimpin atau kepala suku yang tetap, tetapi hanya memiliki juru bicara atau perantara yang dipilih secara musyawarah.
Tidak memiliki hukum atau aturan yang tertulis, tetapi hanya mengandalkan norma atau kesepakatan bersama yang disebut "adat".
Mereka menghormati orang tua, leluhur, dan alam sebagai sumber kehidupan dan kearifan.
Suku Lingon memiliki kepercayaan yang sinkretis, yaitu mencampurkan unsur-unsur dari berbagai agama atau kepercayaan.
Mereka percaya pada Tuhan Yang Maha Esa yang disebut "Upu Lanite" atau "Tuhan Langit". Mereka juga percaya pada roh-roh halus yang menghuni alam semesta.
Kisah unik soal suku lainnya juga ada di tempat lain.
Hutan Amazon ternyata didiami oleh suku yang hanya berisi sejumlah kaum wanita saja.
Sebuah suku di pedalaman Amazon ini hanya memiliki anggota perempuan saja, uniknya suku ini bisa memiliki keturunan dan anak.
Padahal menurut beberapa cerita yang berkembang, tak ada satupun anggota pria dalam kelompok suku tersebut.
Menurut Coco01.net seperti dikutip dari Tribunnews, hutan Amazon pada dasarnya adalah hutan tropis terbesar di dunia yang membentang ke beberapa negara.
Hutan ini menyimpan banyak misteri yang hingga kini sangat sedikit kita ketahui, satu di antaranya adalah kisah suku perempuan Amazon di dalamnya ini.
Mayoritas diisi oleh perempuan serta hidup di hutan liar yang buas, membuat suku ini sangat tangguh tanpa adanya pria.
Mereka melarang laki-laki termasuk bayi laki-laki berada di dalam koloninya.
Nyaris semua anggota suku ini disebutkan sebagai wanita yang perkasa dan pandai bertarung laiknya seorang prajurit.
Tetapi yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, bagaimana bisa suku ini terus memiliki keturunan sementara semua penduduknya adalah wanita.
Ternyata ada trik khusus yang dilakukan oleh suku ini untuk mendapatkan keturunan.
Ketika seorang wanita sudah masuk usia menikah, mereka harus melakukan sesuatu agar memperoleh keturunan.
Caranya adalah, wanita-wanita itu akan diminta untuk mengintai suku lain yang ada kaum prianya.
Mereka akan mencari pria perkasa dan ketika saatnya tiba, lalu mereka menyerang kaum tersebut dan menculik pria yang sudah mereka incar.
Pria itu kemudian diculik dan dijadikan suami 'satu malam' hanya untuk membuat wanita-wanita suku tersebut hamil.
Ketika positif hamil, pria-pria yang diculik dikembalikan kepada suku mereka.
Namun, jika yang lahir adalah bayi laki-laki mereka akan membuangnya ke hutan.
Sebaliknya jika yang lahir adalah wanita, ia akan dirawat dan dibesarkan serta dijadikan prajurit wanita yang tangguh.
Menurut cerita suku ini mampu membuat bangsa Yunani kewalahan ketika menghadapi suku wanita Amazon ini.
Kebiasaan gila wanita Amazon ini adalah memotong sebelah payudarannya, dengan tujuan lebih mudah saat memanah, dengan permukaan dada yang rata akan membuatnya fokus memanah.
Para Ibu dari suku wanita Amazon ini mendidik anaknya dengan sangat keras supaya menjadi ksatria yang hebat hingga dilatih menggunakan senjata.
Namun, kenyataan tentang kisah para wanita Amazon ini banyak yang yang meyangkalnya dan diangap hanya legende.
Pasalnya hampir tidak ditemukan bukti nyata berupa peninggalan maupun eksistensi mereka.
Menurut sebagian sejarawan, suku wanita Amazon ini sengaja diciptakan sebagai dongeng atau legenda, terlepas dari benar tidaknya keberadaan mereka.
Namun tak sedikit pula ada yang percaya bahwa mereka benar-benar ada, karena catatan tentang mitologi ini memang ada.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.