Sekolah Tanpa Murid Baru 2024

Bupati Ponorogo Sebut Ada 5 SDN Tanpa Siswa Baru Hasil PPDB 2024, Kaji Penyebabnya

Kondisi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ponorogo bisa dibilang memprihatinkan

Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
SDN Setono Ponorogo yang tidak mendapatkan siswa baru di Tahun Ajaran 2024 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PONOROGO - Kondisi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ponorogo bisa dibilang memprihatinkan.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko blak-blakan data tentang PPDB 2024 SDN Ponorogo. Dari data dari Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, yang tidak mendapatkan siswa tidak hanya satu atau dua sekolah.

“Yang nihil siswa itu ada 5 SDN (Sekolah Dasar Negeri),” ungkap Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko, Kamis (18/7/2024).

5 SDN yang tidak mendapatkan siswa itu adalah SDN 4 Jurug Sooko, SDN Truneng Slahung,  SDN Baosan Lor Ngrayun, SDN 1 Bajang Mlarak dan SDN Setono.

“Tidak hanya itu, juga ada 4 SDN yang cuma mendapatkan 1 siswa. Sehingga siswa tersebut tak punya teman seangkatan satu pun,” bebernya

SDN yang mendapatkan 1 siswa adalah SDN 4 Ngadirojo Sooko, SDN 1 Kauman,  SDN Sukosari Kauman, dan SDN 2 Nglumpang Mlarak.

Kang Giri mengaku sudah merenung beberapa waktu. Lantaran SDN di Ponorogo tidak mendapatkan siswa, bukan hanya PPDB 2024 ini.

Sesuai data, PPDB 2023 lalu juga ada 5 SDN yang tidak mendapatkan siswa. “Pertama saya mencoba kenapa kok kemudian minat sekolah ke SDN kok sepi?,” tanyanya.

Kang Giri pun menelaah apakah benar-benar memang program Keluarga Berencana (KB) berhasil lalu kemudian tidak ada anak di sekitaran sekolah.

“Ketiga apakah kemudian apakah orang tua mau menyalurkan anak-anak di banyak SD yang berbasis agama,” urai Kang Giri.

Baca juga: Jelang Masa Panen, Tanaman Padi Seluas 116 Hektar di Jember Diserang Burung Pipit

Dia menyatakan hal-hal yang telah disebutkan menjadi kajian dirinya beberapa tahun lalu. “Ketika saya  bupati, memang ada sekolah berbasis agama sekarang SD sudah ada program ngaji harus hafal juz amma,” urainya

Kalau perihal mengaji, dua tahun terakhir dia menyebutkan bahwa sudah ada wisuda tahfidz. Setiap wisuda hampir di atas 3 ribu anak.

“Memang angka KB berhasil, bayi jarang lahir, sekarang angka kelahiran turun signifikan. Nanti kita (Pemkab Ponorogo) telaah lagi,” pungkasnya.


 
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Pramita Kusumaningrum/TribunJatimTimur.com)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved