Konferwil PWNU Jatim

Gus Yahya Buka Konferwil PWNU Jatim di Tebuireng Jombang

Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jumat (2/8/2024).

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Anggit
Ketua Umum PBNU KH Yahya Qholil Staquf di pembukaan Konferwil PWNU Jatim 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JOMBANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Qholil Staquf atau Gus Yahya membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jumat (2/8/2024).

Gus Yahya menyebut NU bukan lagi sekadar Jam'iyah, mamun sudah menjelma menjadi peradaban.

"NU menjelma menjadi sebuah peradaban. NU bukan sekedar Jam'iyah, bukan sekedar struktur organisasi, bukan sekedar komunitas jamaah saja, namun NU sudah menjelma menjadi peradaban," ucapnya dihadapan tamu undangan yang hadir.

NU dengan segala budaya nilai-nilai kebiasaan yang sudah lumrah diterima di masyarakat, akan menjadikan seseorang yang sudah masuk ke peradaban tersebut, nyaris tidak akan pernah keluar lagi.

"Seseorang jika sudah NU, walaupun dia pergi kemanapun tetap akan kembali ke NU juga. Dan fenomena ini saya saksikan sendiri bukan hanya di sekitar kita," ujarnya.

Hal itu ia buktikan sendiri ketika ia sering berkeliling ke luar negeri. Setiap negara yang ia datangi pasti akan selalu ada Nahdliyyin.

"Saya kerap kali berkeliling dunia, dan tidak ada satupun tanah yang saja pijak yang tidak ada orang NU. Selalu ada orang NU, ke Paris bertemu orang NU, ke Amerika bertemu orang NU, Inggris, Lisbon Portugal belum lama ini ketemu dengan orang NU," katanya.

Baca juga: Gelar Profesor 5 Guru Besar Disoal Kemendikbud, Rektor UHT : Sudah Sesuai Prosedur

Ia juga menceritakan pengalaman menariknya saat berkunjung ke Lisbon, Portugal. Kala itu, ia memang hendak bertemu dengan belasan warga Nahdliyyin di sana.

"Di Lisbon, Portugal ini adalah negara yang jarang di jajaki pelancong asal Indonesia. Ketika saya berkunjung ke sana, ada sekitar 15-20 orang Indonesia yang ingin bertemu," imbuhnya.

Dari belasan orang yang ingin bertemu dengannya itu, ada seorang wanita dari belasan orang tersebut yang datang jauh-jauh dari Inggris. Perempuan itu datang ke Lisbon karena mendapat kabar dari sahabatnya dirinya akan bertemu dengan orang-orang NU di sana.

"Ketika saya tanya dia asalnya darimana, dia menjawab dari Trenggalek. Sudah 20 tahun hidup di Inggris karena menikah dengan seorang warga negara Inggris yang kemudian masuk Islam," ungkap Gus Yahya.

Baca juga: Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Pengadilan Se-Indonesia Terinspirasi dari Banyuwangi

Di hadapannya perempuan tersebut mengaku dia adalah orang NU. Meskipun sudah 20 tahun hidup di Inggris, namun perempuan tersebut tidak mau melepas identitasnya sebagai orang NU.

Hal itu bisa ia simpulkan karena NU sudah mulai menjamah menjadi sebuah peradaban. Maka sebab itu ia berkeyakinan, sekeras apapun orang NU bertengkar, tidak akan lepas status NU nya.

"Oleh sebab itu, saya berharap kedepannya NU bisa bersatu membangun dan berkhidmat untuk bangsa bersama-sama. Semoga Konferwil PWNU Jatim kali ini, bisa memulai itu semua, menghasilkan aturan dan pemimpin yang tegas dan bisa menyatukan umat," pungkasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik :  Tribun Jatim Timur

(Anggit Puji Widodo/TribunJatimTimur.com)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved