Krisis Air Bersih di Bondowoso
6 Bulan Tak Kunjung Hujan, BPBD Bondowoso Distribusi 10 Ribu Liter Air Bersih
BPBD Bondowoso mendistribusikan air bersih ke belasan desa terdampak krisis air bersih di Kabupaten Bondowoso
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Sudah enam bulan terakhir hujan tak kunjung turun di Desa Klekehan, Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso.
Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur-sumur mengering. "Ditutup itu dah sumurnya, kering," ujar Iga Kurniawan, warga RT 13 RW 07, Dusun Sumber Waru, Desa Klekehan, Kecamatan Botolinggo, Kamis (26/9/2024).
Ia menerangkan, kondisi ini memang terjadi setiap musim kemarau. Karena itulah, untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka harus menimba air di dusun tetangga yang jaraknya sekitar 2 kilometer.
Sementara untuk bercocok tanam, masyarakat hanya bisa memanfaatkan hujan saja. Mereka hanya bisa menanam padi dan jagung tiap musim hujan.
"Kebanyakan masyarakat gagal panen gara-gara hujan tidak teratur. Sering gagal panen," ujarnya.
Mengetahui ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) men-dropping air bersih bagi warga Desa Klelehan, pada Kamis (26/9/2024).
Menurut Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, ada 10 ribu liter air bersih yang diberikan secara gratis pada masyarakat Desa Klekehan. Sekaligus, mengisi tandon-tandon air masyarakat.
Baca juga: Berikut Daftar Lengkap Calon Pimpinan DPRD Banyuwangi, Made Bakal Kembali Duduki Kursi Ketua
Selain itu, juga ada Kodim 0822 yang ikut serta membagikan ratusan galon gratis bagi masyarakat.
"Hari ini, kita ini sinergi dengan TNI Kodim 0822, yang membagikan galon gratis untuk warga," ujarnya.
Ia menerangkan, dropping air bersih sudah dilakukan BPBD sejak bulan Juli 2024. Setiap harinya ada 10 ribu liter air yang didroping ke 13 desa di delapan kecamatan yang masuk dalam SK Bupati tentang Siaga Darurat Bencana Kekeringan.
Di antaranya yakni Desa Sumberanyar Kecamatan Maesan; Desa Gading Sari dan Patemon; Desa/Kecamatan Wringin; Desa Purnama dan Klabang, Kecamatan Tegalampel. Kemudian Desa Blimbing, Karang Anyar, dan Leprak, Kecamatan Klabang; Desa Walidono Kecamatan Prajekan; Desa Klekehan dan Botolinggo Kecamatan Botolinggo; serta Desa Batu Ampar Kecamatan Cermee.
"Satu hari satu desa yang kami dropping air sejak Juli," jelas Sigit.
Bantuan air bersih ini bersumber dari APBD kabupaten untuk satu bulan, tiga bulan dari APBD Provinsi, dan sisanya dari APBN.
Baca juga: Mediasi Tak Ada Titik Temu, Ahli Waris Las Pintu Pagar Kantor Golkar Kabupaten Lumajang
BPBD Bondowoso juga membangun 6 sumur bor dan pembangunan tandon di empat lokasi untuk menanggulangi bencana kekeringan di daerah rawan.
Namun, karena keterbatasan anggaran pihaknya mengedepankan kawasan yang punya tingkat kekeringan paling tinggi dan paling sulit dijangkau.
"Jadi sumur bor itu, kita mempunyai program kegiatan geolistrik," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.