Krisis Air Bersih di Bondowoso

Warga Dusun Lalangan Bondowoso Keluhkan Sulit Air Bersih, Debit Sumur dan Sumber Menyusut

Warga di Dusun Lalangan, Desa Suling Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengeluhkan kesulitan air bersih

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
RUMAH WARGA - Foto ilustrasi rumah warga di Dusun Lalangan, Desa Suling Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Rabu (30/4/2025). Warga Dusun Lalangan keluhkan susahnya air bersih lebih-lebih saat musim kemarau. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Warga di Dusun Lalangan, Desa Suling Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengeluhkan kesulitan air bersih.

Siti (33) warga Dusun Lalangan, Desa Suling Wetan menjelaskan, masalah ini sudah berlangsung cukup lama dan semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir. 

Sumber-sumber air yang biasanya diandalkan warga, seperti sumur-sumur dangkal dan mata air kecil, mengalami penyusutan drastis bahkan mengering.

Lebih-lebih saat ini di kawasan tersebut hujan sudah tidak turun di Bulan April ini.

"Dulu, meskipun kemarau, air sumur masih cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi sekarang, harus menunggu berjam-jam baru bisa menimba sedikit air, itu pun kualitasnya tidak selalu bagus," ujar Ibu Siti, Rabu (30/4/2025).

Baca juga: Pria 40 Tahun di Banyuwangi Tertabrak Kereta Api saat Berjalan di Rel, Diduga Depresi

Kondisi ini juga berdampak terhadap pertanian warga. Hasan, warga Desa Suling Wetan menjelaskan, dirinya dan petani lain terpaksa menunda bercocok tanam. 

Bahkan, mengalami gagal panen karena kekurangan air untuk irigasi.

"Kalau tidak ada air, bagaimana kami bisa bertani. Ini sudah sangat menyulitkan," keluhnya.

Kepala Desa Suling Wetan, Ahmad saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya telah menerima laporan dari warga dan sedang berupaya mencari solusi. 

Bahkan, pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan kabupaten untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang.

"Ada beberapa opsi yang sedang dipertambangkan," ujarnya.

Beberapa opsi dimaksud yakni, pengiriman bantuan air bersih menggunakan tangki, pengeboran sumur dalam, atau perbaikan infrastruktur sumber air yang ada.

"Tapi solusi ini perlu waktu dan anggaran yang tidak sedikit," ujarnya.

Meski kerap terjadi kekeringan, desa ini tak masuk data 15 desa yang rawan kekeringan tahun 2024 di BPBD.

Baca juga: Saatnya Cekout! Informa MOG dan Sawojajar Berikan Penawaran Terbatas Hingga Awal Mei 2025

Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo menjelaskan, pihaknya melakukan pemetaan ulang dari kecamatan tentang desa yang rawan mengalami bencana kekeringan untuk tahun 2025.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved