Liga 1

Kembali Gagal Raih Kemenangan, Desakan Carlos Pena Hengkang dari Persija Kian Tak Terbendung

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena mendapat desakan untuk hengkang secara masif usai kembali gagal meraih kemenangan saat melawan PSM Makassar.

|
Editor: Luky Setiyawan
Media Persija
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena memimpin pasukannya di JIS. Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena mendapat desakan untuk hengkang secara masif usai kembali gagal meraih kemenangan saat melawan PSM Makassar. 

Kehadiran beberapa pemain menyerang di lapangan membuat Persija semakin menekan lini belakang PSM.

Persija akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-70 melalui aksi Maciej Gajos. 

Pemain asal Polandia itu memanfaatkan bola rebound di dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan yang berhasil merobek jala gawang PSM. 

Gol ini disambut sorak-sorai dari para pendukung Persija Jakarta yang memadati stadion.

Gol tersebut menjadi penyelamat Persija Jakarta dari kekalahan, namun bukan kemenangan yang diharapkan. 

Hasil imbang ini menambah panjang daftar laga tanpa kemenangan empat pertandingan terakhir.

Performa tim terus melempem semakin memicu frustrasi suporter.

Usai pertandingan, desakan pendukung Persija Jakarta agar Carlos Pena hengkang kian tak terbendung.

Hal tersebut tampak dari tagar "PenaOut" yang membanjiri media sosial klub, terutama di platform Instagram.

Para pendukung merasa bahwa pelatih asal Spanyol tersebut gagal memaksimalkan potensi para pemain bintang.

Kekecewaan suporter tidak hanya datang dari hasil pertandingan, tetapi juga dari cara bermain tim yang dianggap kurang dinamis dan tidak efektif. 

Pola permainan yang diterapkan Pena sering kali gagal menghadirkan kejutan di lapangan, membuat lawan dengan mudah membaca strategi Persija.

Dalam konferensi pers usai laga, Carlos Pena menyatakan kekecewaannya terhadap hasil imbang ini. 

Mengakui bahwa pertandingan berjalan sulit sejak awal, terutama karena Persija harus kebobolan lebih dulu. Kondisi ini membuat situasi di lapangan semakin berat bagi para pemain.

"Pertandingan berjalan sangat lambat, dan terlalu banyak pelanggaran menghentikan aliran permainan. Hal ini membuat kami sulit mendapatkan ritme yang diinginkan," ujar Pena, dilansir dari TribunnewsSultra.com

Halaman
1234
Sumber: Tribun sultra
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved