Pilkada Jember 2024

Cabup Hendy Siswanto 'Ngontel' Becak saat Kampanye Pilkada di Semboro Jember

Calon bupati (Cabup) Jember Hendy Siswanto disambut para tukang becak saat melakukan kampanye Pilkada 2024 di Kecamatan Semboro

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Hendy Siswanto ngontel becak saat kampanye di Semboro Jember 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Calon bupati (Cabup) Jember Hendy Siswanto disambut para tukang becak saat melakukan kampanye Pilkada 2024 di Kecamatan Semboro, Jember, Sabtu (19/10/2024).

Petahana di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Jember ini juga meminjam kendaraan roda tiga milik tukang becak yang menyambutnya.

Kemudian, Hendy Siswanto 'ngontel' kendaraan becak dengan membawa penumpang dari simpang tiga PG Semboro hingga lapangan Desa Rejoagung Kecamatan Semboro sambil membawa penumpang.

"Saya sengaja ambil becaknya, tukang becaknya sempat tidak mau. Tetapi tetap saya ambil becaknya untuk saya engkol (ontel) ini," ujarnya.

Hendy mengaku mengayuh becak manual sejauh empat kilometer.

"Betapa berat tadi empat kilo (jauhnya). Pertama ada penumpangnya satu, kemudian penumpangnya turun," ucapnya.

Hendy mengungkapkan pengalaman itu, memberinya  ide kalau kendaraan tersebut bisa dijadikan becak wisata  yang ditempatkan di lokasi pariwisata.

"Tapi becak wisata bukan empat kilometer gini (jaraknya). Tetapi cukup satu kilo meter gitu saja cukup," katanya.

Baca juga: Pria di Kota Probolinggo Ditangkap Akibat Curi Kotak Amal Masjid

Selain itu, kata Hendy, pemerintah daerah juga perlu mendata para tukang becak di Kabupaten Jember, supaya mereka bisa memperoleh bantuan sosial (bansos) tiap bulan.

"Harus ada anggaran khusus bagi tukang becak. Salah satunya bansos tiap bulan.Dan para tukang becak ini satu minggu sekali keliling, melayani jasa keliling-keliling gratis nanti kami yang bayar. Nanti selama sebulan berapa (totalnya)," janjinya.

Mengingat, kata Hendy, para tukang becak rata-rata tidak bisa mendapatkan tambahan pendapatan lain di luar pekerjaan tersebut, karena mereka tidak mampu bekerja diluar aktivitas itu.

"Misalkan jadi tenaga kerja kasar, seperti bertani belum tentu bisa. Nanti kami edukasi secara perlahan, agar para tukang becak ini cukup di tempat wisata saja," ulasnya.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved