Berita Lumajang

Sempat Disarankan Agar Ditunda, Pemkab Lumajang Tetap Lanjutkan Rencana Penyempitan JLT

Rencana pembangunan median jalan atau penyempitan pintu masuk menuju Jalan Lingkar Timur Lumajang nampaknya tetap dilanjutkan

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Erwin Wicaksono
Spanduk peringatan bertuliskan pengumuman larangan melintas bagi kendaraan besar di simpang 3 Tukum menuju JLT sudah terpasang, Kamis (24/10/2024). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Rencana pembangunan median jalan atau penyempitan pintu masuk menuju Jalan Lingkar Timur Lumajang nampaknya tetap dilanjutkan. 

Pantauan di lokasi spanduk peringatan bertuliskan pengumuman larangan melintas bagi kendaraan besar di simpang 3 Tukum menuju JLT sudah terpasang, Kamis (24/10/2024).

Spanduk tersebut berisi peringatan agar kendaraan truk besar atau selebar 2,2 meter tidak melewati JLT, dimulai pada 27 Oktober 2024.

Garis rencana pembangunan median jalan untuk mempersempit pintu masuk menujun JLT juga sudah terpasang.

JLT sendiri diketahui merupakan jalan berstatus jalan kabupaten.

Humas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang, Subowo menjelaskan pihaknya belum bisa menjelaskan secara gamblang terkait rencana penyempitan jalur pintu masuk menuju JLT.

"Saya masih di luar, kalau untuk itu (rencana penyempitan) masih kami cek terlebih dahulu, saya belum mengetahui secara pasti, saya tanyakan dulu," ujar Subowo ketika dikonfirmasi.

Sebelumnya, forum lalu lintas Lumajang menyarankan agar rencana pengalihan arus imbas penyekatan kendaraan besar ke JLT sebaiknya ditunda terlebih dahulu.

Saran yang diajukan yakni pengalihan arus kendaraan berat dari Jalan Lingkar Timur (JLT) menuju Jembatan Gladak Abang Lumajang diminta agar ditangguhkan sementara.

Baru-baru ini, wacana pengalihan arus mencuat menyusul adanya penyempitan atau pembangunan median jalan di sisi pintu masuk JLT tepatnya di lampu merah Simpang Tiga Tukum Lumajang.

Sebelumnya rute pengalihan arus lalu lintas akan diterapkan meliputi truk dan kendaraan besar tidak melewati JLT. Bagi yang hendak ke arah Jember langsung menuju Jatiroto. 

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Jalur Lumajang-Jember, Pengemudi Truk Meninggal Dunia 

Kemudian armada bus jurusan kencong melewati rute Suwandak yang melewati Jembatan Gladak Abang dan sebaliknya. Pengalihan arus tersebut rencananya diterapkan pada 22 Oktober 2024 sampai akhir tahun 2024.

Kasat Lantas Polres Lumajang, AKP Mohamad Syaikhu kepada tribunjatim.com menjelaskan rekomendasi penangguhan pengalihan arus diberikan berdasarkan temuan kondisi Jembatan Gladak Abang terkini.

"Jembatan Gladak Abang mengalami penurunan berdasarkan pengecekan kami tadi bersama Dinas PU Provinsi Jawa Timur. Sesuai petunjuk bapak Kapolres, pengalihan arus karena pembangunan di JLT sementara ditangguhkan dahulu," ujar Syaikhu ketika dikonfirmasi , Jumat (18/10/2024).

Menurut Syaikhu, rekomendasi tersebut diberikan lantaran memperhatikan faktor keselamatan bagi pengguna jalan.

"Kami melihat faktor keamanan bagi pengguna jalan, jika kendaraan tetap dipaksa melewati jalur Jalan Panjaitan - Suwandak maka akan terjadi kepadatan arus. Mengingat Jembatan Gladak Abang juga sudah tua," jelas Syaikhu.

Menurut Syaikhu, rekomendasi dari forum lalu lintas di Lumajang akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait tindakan selanjutnya mengenai pengalihan arus lalu lintas

"Dari forum lalu lintas kami sudah menggali saran dari temuan di lapangan seperti apa untuk nantinya kami sampaikan (ke pemerintah). Kami himbau kepada seluruh pengguna jalan agar senantiasa memperhatikan keselamatan lalu lintas," sebutnya

Baca juga: Festival Padang Ulanan, Awali Rangkaian Pertunjukan Tari Kolosal Gandrung Sewu

Sementara itu Koordinator Lapang UPT PJJ Dinas PU Provinsi Jawa Timur wilayah Lumajang, Sudarman menjelaskan Jembatan Gladak meter mengalami penurunan sekitar lebih dari 5 centimeter.

Sebelumnya, pengalihan arus lalu lintas pernah dilakukan dengan melewati Jembatan Gladak Abang saat JLT sedang diperbaiki.

"Penurunan jembatan sekitar 8 centimeter, disinyalir karena penumpukan kendaraan berat itu," bebernya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved