APBD Bondowoso 2025

Begini Postur RAPBD Bondowoso 2025, Paling Gemuk Anggaran Belanja Pegawai Capai 45 Persen

Belanja pegawai mendominasi postur anggaran di RAPBD Kabupaten Bondowoso 2025 yang kini sedang dibahas di DPRD setempat

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
Taufan Restuanto, Plt Kepala BPKAD Bondowoso 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Draf rancangan Anggaran Pemerintah Daerah (APBD) 2025 Bondowoso tengah dibahas di DPRD Bondowoso.

Postur anggaran R-APBD 2025 Bondowoso disebut berada di angka sekitar Rp 2,136 trilliun. Dari angka tersebut pendapatannya berkisar Rp 1,997 trilliun.

"Sehingga dalam rancangan APBD yang diajukan ke DPRD terdapat defisit sebesar Rp 139 miliar," demikian dituturkan oleh Plt Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bondowoso, Taufan Restuanto, Jumat (22/11/2024).

Ia menjelaskan defisit anggaran ini akan ditutupi dengan sisa lebih anggaran tahun sebelumnya."Asumsi kami, Silpa akan ada pada kisaran angka itu," ungkapnya.

Porsi anggaran ini terbanyak dialokasikan untuk fungsi pendidikan sebesar 32,46 persen. Dan jumlah ini telah sesuai ketentuan mandatori spending yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat.

Kemudian, kata pria yang juga menjabat sebagai staf ahli bupati itu, alokasi untuk infrastruktur mencapai 26,86 persen.

Adapun belanja pegawai sendiri, menyentuh angka sekitar Rp 943 miliar atau sekitar 45 persen."Iya kita masih lebih dari 30 persen," katanya.

Namun begitu, kata Taufan, kondisi belanja pegawai yang besar ini tak hanya terjadi di Bondowoso. Hampir banyak wilayah lain yang juga mengalami hal serupa.

Karena, sebagaimana arahan di kementerian beberapa waktu lalu antara kabupaten besar dan kecil jumlah pegawainya tak terlalu berbeda. 

Baca juga: Pilkada Banyuwangi, Survei LSI Denny JA Beberkan Elektabilitas Ipuk - Mujiono Dominan

Namun memang beberapa kabupaten besar kapasitas fiskalnya tinggi. Kata Taufan, jangan lupa yang dimaksud belaja pegawai disitu, juga adalah pegawai-pegawai fungsional.

"Seperti guru, dokter, bidan, dan PPL. Itu adalah pegawai fungsional. Yang paling banyak belanja pegawai itu gaji," katanya.

Disinggung tentang PAD, kata Taufan, di R-APDB 2025 ini ditargetkan mencapai Rp 288 miliar. Jumlah ini diklaimnya meningkat cukup tajam.

"Paling banyak dari retribusi," terangnya.

Namun begitu, Taufan menegaskan angka ini bisa berubah karena saat ini masih rancangan yang diajukan ke DPRD Bondowoso. Jadi, kemungkinan bisa geser-geser tergantung dari pembahasan.

"Ini masih melalui pembahasan dengan DPRD. Jadi yang dirilis masih rancangan," pungkasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved