Berita UMKM

Gantikan Fungsi Tembakau, Pria Asal Wonosalam Jombang Olah Daun Talas Liar Jadi Cuan

Di tangan seorang pria asal Wonosalam Jombang, daun talas liar jadi bernilai guna dan hasilkan cuan karena bisa gantikan tembakau

Editor: Sri Wahyunik
Surya / Anggit Pujie Widodo
Agus Setiawan saat mengolah daun talas Beneng menjadi tembakau di halaman rumahnya di Wonomerto, Wonosalam, Kabupaten Jombang 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JOMBANG - Di tangan Agus Setiawan (47) warga Dusun Wonotirto, Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, daun talas yang tumbuh liar di hutan bisa jadi alternatif pengganti tembakau.

Daun talas, tanaman yang tumbuh liar di hutan maupun pekarangan yang terbengkalai ini menjadi berniat rupiah di tangan Agus. Daun talas ini dapat ditemui di manapun, karena tanaman ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, seperti tanah lempung, tanah vulkanik, andosol, dan latosol.

Tanaman yang tak pernah dikirim untuk menjadi komoditi menguntungkan ini nyatanya bisa membuat dompet Agus tebal. Agus mengatakan, tanaman ini bisa ia dapatkan dengan mudah di alam liar.

"Tidak susah mencari Daun Talas Beneng ini. Di alam liar kalau mau cari itu pasti gampang didapatkan," ucapnya saat dikonfirmasi pada Jumat (3/1/2025).

Daun talas ini menjadi bahas baku produksi utamanya yang ia buat menjadi alternatif pengganti tembakau. Jika kehabisan, maka Agus hanya tinggal mencari daun talas di sekitar pekarangan rumahnya saja.

Biasanya, Agus mencari daun datang yang usianya sudah matang dan warnanya sedikit menjadi hijau tua. Nantinya, daun-daun yang diambil akan dikumpulkan di halaman rumahnya lalu mulai diolah menjadi alternatif pengganti tembakau.

"Saya kumpulkan semuanya dulu, baru saya bawa ke halaman rumah untuk diproses," katanya.

Baca juga: Disnakkan Bondowoso Bentuk 2 Tim Tanggulangi PMK, Ada 80 Dokter Hewan dan Paramedis

Dalam mengolah daun talas menjadi alternatif pengganti tembakau ini, Agus tidak menggunakan mesin konvensional. Melainkan diolah dengan menggunakan alat tradisional yang terbuat dari kayu dan ia buat sendiri.

Proses pengolahan daun talas menjadi alternatif pengganti tembakau ini mudah. Daun yang sudah diambil dan dikumpulkan, lalu dipotong kecil-kecil dengan alat pemotong yang terbuat dari kayu dan dilengkapi benda tajam di dalamnya.

Daun satu per satu dipotong sampai menjadi kecil-kecil. Ketika sudah dalam bentuk kecil-kecil, Agus lalu menjemurnya sampai kering. Proses penjemuran yang dilakukan pun membutuhkan waktu selama 1 Minggu.

"Setelah dipotong lalu dijemur selama 1 Minggu. Kalau cuaca bagus, 1 Minggu sudah cukup, tapi kalau cuaca buruk tidak ada panas yah harus menunggu lebih lama, 2 sampai 3 mingguan," katanya.

Daun yang sudah dijemur, nantinya akan berubah warna menjadi kekuningan dan kering. Ketika sudah kering, daun dikumpul dan di packing ke dalam plastik. Meskipun proses pembuatan sangat mudah, namun aroma dari daun talas yang sudah kering hampir menyerupai tembakau.

"Aromanya itu hampir sama seperti tembakau pada umumnya. Kalau saya menyebutnya tembakan non nikotin," ujar Agus.

Agus mengaku hanya memproses daun talas hingga menyerupai tembakau. Ia tidak mengolah tembakau yang sudah kering itu menjadi sebuah rokok. Namun, daun yang sudah ia packing itu akan ia kirim ke pengepul di wilayah Kediri, Jawa Timur.

Baca juga: Jaringan Perdagangan Bayi di Kota Batu Terungkap, Satu Bayi Dijual Rp 18 Juta

Agus sendiri menjual produksi tembakau daun talas beneng nya itu di harga Rp 15.000 sampai Rp 25.000 per kilogramnya.  Usaha yang baru ia jalankan sekitar 1 tahun ini terbilang lancar meskipun terkadang ada sedikit kendala.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved