Balap Liar Surabaya
Ibu Tewas Ditabrak Balap Liar di Jalan Diponegoro Surabaya, Call Center 112 Disorot
Tak hanya hanya menyisakan duka, namun lambannya respons Call Center 112 Surabaya juga disorot.
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Seorang ibu, Shinta Iryani (43), tewas ditabrak pembalap lari di Jalan Diponegoro Surabaya.
Tak hanya hanya menyisakan duka, namun lambannya respons Call Center 112 Surabaya juga disorot.
Keluarga korban mengeluhkan keterlambatan bantuan medis. Putra korban, Zaky Ardiansyah (19), mengaku menghubungi layanan darurat setelah ibunya mengalami luka parah di kepala, namun bantuan dinilai datang terlambat.
Baca juga: Berawal Modal Nekat, Kini UMKM Furniture Bondowoso Dapat Pesanan Hingga India
"Ibu saya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Zaky dengan suara bergetar.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menyatakan prihatin atas kejadian itu. Dia mendesak Pemkot Surabaya untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem layanan darurat 112.
"Harusnya 112 siap 24 jam tidak boleh mbambet. Kapan pun warga mengadu lewat telepon, harus siap sedia," tegas Kahfi.
Menurut Kahfi, Pemkot Surabaya perlu melakukan evaluasi jika ada warga yang mengeluh itu kesiapsiagaan tim call center 112.
Sebab itu adalah layanan darurat yang dicetuskan Pemkot Surabaya untuk masyarakat. Evaluasi menurutnya bisa diawali dari memperbaiki sistem dan jumlah personel.
Baca juga: Upacara Hari Jadi Jember ke-96, Bupati Hendy Minta Maaf Selama Kepemimpinannya
"Sistem harus dibenahi dan personel kalau dirasa kurang ya perlu ditambah agar selalu siap siaga," ucapnya.
Selain itu, Kahfi juga meminta tindakan tegas terhadap pelaku balap liar yang menjadi penyebab utama insiden ini. Polisi harus menemukan pelakunya, termasuk musti tegas memberantas balap liar.
Peristiwa ini terjadi Senin dini hari (6/1/2024) sekitar pukul 04.00 WIB. Keluarga korban, Nabila, menceritakan kronologi kejadian.
Dua anak Shinta yang sedang liburan di Jakarta, dini hari itu tiba di Terminal Bungurasih. Shinta dan anak laki-lakinya berangkat menjemput mereka menggunakan dua sepeda motor.
Saat arah pulang, Zaki boncengan sama adiknya yang pertama. Sedangkan korban boncengan sama anak bungsunya. Semula perjalan dari Bungurasih baik-baik saja.
Namun, saat melintas di Jalan Diponegoro banyak anak muda berjajar di pinggir jalan.
Sampai akhirnya tepat kantor bank BUMN ada sepeda motor dari arah depan melaju kencang menabrak kendaraan korban. Pelaku langsung melarikan diri.
(Toni Hermawan/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.