Berita Sampang

Dampak Ruang Kelas Nyaris Ambruk, Siswa SDN di Sampang Belajar di Tempat Parkir Sekolah

Sejumlah siswa tepatnya, kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pangongsean 1, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang belajar di tempat parkir sekolah

Editor: Sri Wahyunik
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Siswa kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pangongsean 1, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura saat menjalani proses belajar mengajar di area parkir. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SAMPANG - Sejumlah siswa tepatnya, kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pangongsean 1, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura harus menjalani proses belajar mengajar di area parkir.

Para guru terpaksa mengajak siswa untuk belajar ke tempat tersebut karena demi keselamatan siswa mengingat, bangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) nyaris ambruk.

Area parkir sekolah yang dijadikan tempat belajar siswa cukup memprihatikan, luasnya kurang lebih hanya empat meter persegi. 

Kemudian, agar menyerupai ruangan kelas, guru setempat memasang triplek di setiap sisi sebagai dinding. Ruang itu diisi sebanyak 13 anak, semuanya siswa kelas 2 B.

Guru kelas 2 B SDN Pangongseyan 1, Ahmad Zainullah mengatakan, bahwa KBM di area parkir sudah berjalan satu pekan.

"Kami terpaksa menjadikan area parkir sebagai kelas karena gedung kelas mau roboh," ujarnya.

Sebelumnya, memang ada salah satu wali murid yang mengeluh atas tempat belajar saat ini namun, akhirnya menerima karena diberi pengertian. 

Baca juga: Debit Air Sungai Besar, Jembatan Penghubung Dua Dusun di Situbondo Ambrol

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Pangongseyan 1, Maskur Taufiq menyampaikan, kondisi lembaganya sudah dilaporkan ke pihak dinas pendidikan dan sudah ada respon positif. 

Bahkan pihak dinas pendidikan berjanji memprioritaskan untuk dilakukan pembangunan.

 "Tapi kami masih belum tahu kapan waktunya," terangnya.

Adapun, laporan kerusakan itu sudah dua tahun lalu. Bahkan pernah dilakukan survei oleh PUPR pusat. Namun hingga saat ini belum ada informasi.

"Mungkin masih ada sekolah yang lain yang lebih parah," tuturnya.

Sebelum memutuskan pindah ke area parkir, proses KBM dipaksa memakai ruangan. Hanya saja, penyanggah atap ada pergeseran, akhirnya tidak dilanjutkan.

"Terdapat empat ruangan yang rusak parah. Tapi kalau dilihat, hampir semua ruangan di sekolah kami tidak layak ditempati," tutupnya


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved