Berita Bondowoso

Tenaga Honorer di Bondowoso Was-was Akan Dirumahkan Imbas Pemangkasan Anggaran

Sejumlah pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso ketar-ketir akan dirumahkan, sebagai imbas dari pemangkasan anggaran

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
KANTOR BUPATI BONDOWOSO - Kantor Bupati Bondowoso, Rabu (12/2/2025). Sejumlah tenaga honorer Pemkab Bondowoso was-was akan dirumahkan karena imbas efisiensi anggaran. 

TRIBUNJATINTIMUR.COM, BONDOWOSO - Sejumlah pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso ketar-ketir akan dirumahkan, sebagai imbas dari pemangkasan anggaran.

Seperti diutarakan oleh AD, seorang tenaga honorer yang sudah bekerja selama sekitar 4 tahun.Ia mengatakan sampai saat ini memang belum ada informasi pasti kepada seluruh honorer apakah akan dirumahkan atau tidak.

"Yang penting ada kejelasan dari Pemkab Bondowoso," ujarnya.

Pria berusia 25 tahun itu mengaku ketar-ketir menunggu kepastian kebijakan. Karena melihat berita dan mendengar informasi ada banyak honorer dari  berbagai kabupaten yang dirumahkan karena imbas efisiensi anggaran.

Senada disampaikan oleh SA, wanita asal Bondowoso ini menjadi tulang punggung keluarganya. Dia memang juga bekerja sampingan di luar. Namun tetap khawatir akan dirumahkan sebagai pegawai honorer

Karena, pendapatan honorer dan sekaligus bekerja sampingan itu digunakan untuk kebutuhan rumah tangganya.

"Saya sudah tiga tahun jadi honorer di Bondowoso," jelasnya.

Dan sejak informasi efisiensi anggaran sendiri, dirinya bersama sejumlah pegawai honorer lainnya belum dikumpulkan oleh atasan di masing-masing OPD.

"Saya sendiri selaku honorer jika memang dirumahkan itu perlu kepastian yang jelas. Jika dirumahkan itu apakah akan dipanggil lagi, atau tidak," ujarnya.

Baca juga: Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, Banyuwangi Kembali Vaksin Puluhan Ribu Sapi Ternak

Sementara itu salah seorang pegawai honorer berinisial WI, mengatakan, ada rasa khawatir dan was-was dengan kebijakan itu bisa berimbas padanya sebagaimana di daerah lain. Namun dia tetap optimistis karena dirinya bekerja di bidang yang secara teknis dan kualifikasi khusus. Lebih-lebih, dirinya telah bekerja lebih dari 10 tahun.

"Ketar-ketir ada lah, rasa khawatir, pasti itu," jelas wanita dengan dua anak itu.

Ia pun meminta jika memang di Bondowoso diperlukan ada kebijakan merumahkan tenaga honorer. Diharapkan kebijakan itu mempertimbangkan berbagai indikator. Seperti masa kerja, job desk selama ini, tingkat disiplin, dan kinerja.

Kepala Badan Kepegawaian, dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bondowoso, Mahfud Djunaedi, mengatakan di Bondowoso ada 5.386  tenaga honorer per Desember 2024.

Rinciannya, tenaga honorer non ASN  yang sudah masuk dalam database BKN, sebanyak 3.827 orang.  Kemudian, tenaga honorer yang belum database BKN sebanyak 1.090 orang.

Baca juga: Belasan Videotron di Bondowoso Dibongkar Karena Izin Belum Keluar

Selajutnya, ada 469 orang non ASN yang masa kerja di bawah 2 tahun.Ia mengaku hingga hari ini semua tenaga honorer masih tenang-tenang saja. Karena, dinasnya sebagai pelaksana sampai saat ini belum ada rekomendasi dari pimpinan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved