Berita Bondowoso

Warga Ramban Kulon Bondowoso Geruduk Kantor Desa, Pertanyakan Penggunaan Dana Desa 2024

meminta penjelasan terkait penggunaan dana desa tahun 2024. Utamanya terkait dana desa (DD), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT), silpa dana desa 2024.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Sinca Ari Pangestu
DEMO - Warga desa Ramban Kulon, Kecamatan Cermee Bondowoso, mendemo kantor desa setempat pada Senin (17/2/2025). Demo dilakukan untuk mempertanyakan pelaksanaan anggaran dana desa tahun 2024. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Warga Desa Tamban Kulon, Kecamatan Cermee, Bondowoso geruduk kantor desanya, membawa berbagai spanduk, dan poster, bertuliskan "Dana Desa Buat Desa Bukan Buat Rumah Kepala Desa", Senin (17/2/2025).

Mereka menggelar orasi di depan kantor desa. Sementara aparat kopolisian, TNI, Satpol PP melakukan pengamanan.

Ramli, Koordinator Aksi meminta penjelasan terkait penggunaan dana desa tahun 2024. Utamanya terkait dana desa (DD), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT), silpa dana desa tahun 2024 yang belum dicairkan.

Baca juga: Update Anak Penggal Leher Ayah di Jember, Polisi Sebut Pelaku Alami Gangguan Jiwa Berat

"Kami minta penjelasan sama Kades, karena uang itu sudah diterima bulan 11. Sampai sekarang belum dicairkan," katanya.

Ia menerangkan masyarakat mengancam akan menyegel kantor desa, jika Kades tak menunjukkan dana Silpa DD lewat mutasi rekening. Yang besarannya sekitar Rp 500 juta.

Ia menduga ada kegiatan yang bersumber dari dana desa tapi tidak dikerjakan dan atau pengerjaannya melewati tanggal anggaran. Seperti BLT di tahun 2024 yang diduga belum dicairkan, sekitar Rp 61 jutaan.

"Maka kami akan segel kantor desa ini," tuturnya.

Baca juga: Bobol Jendela dan Ambil Kotak Infaq di TK, Pemuda Rambut Kriting di Probolinggo Dibekuk

Menurutnya masyarakat juga telah melaporkan dugaan penyimpangan dana desa anggaran tahun 2022-2023 ke Kejaksaan Negeri Bondowoso.

Camat Cermee, Dwi Purnomo, mengatakan aksi penyampaian aspirasi ini merupakan bentuk pengawasan masyarakat terhadap desa.

"Harapan saya aksi ini tidak sampai ke tindakan anarkis," ujarnya.

Kades Ramban Kulon, Ahmad Thohir Yudianson, mengatakan menghormati pengawasan yang dilakukan oleh masyarakatnya. 

Kendati dirinya menyayangkan banyak warganya yang bersurat ke mana-mana, hingga Kejaksaan dan Inspektorat. 

"Bulan tiga keluar anggaran kalau tidak dikerjakan laporkan saya," ujarnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Sinca Arie Pangestu/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved