Banjir di Gresik
Banjir di Gresik Ribuan Rumah Masih Terendam, Warga Mengungsi
Banjir yang melanda Kabupaten Gresik hingga Selasa (4/3/2025) menyebabkan ribuan rumah terendam.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Gresik - Banjir yang melanda Kabupaten Gresik hingga Selasa (4/3/2025) menyebabkan ribuan rumah terendam akibat luapan Kali Lamong di wilayah selatan dan Bengawan Solo di wilayah utara.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, sebanyak 1.023 rumah di Kecamatan Benjeng, Cerme, dan Menganti terdampak banjir akibat luapan Kali Lamong. Sementara itu, luapan Bengawan Solo merendam sedikitnya 33 rumah di wilayah utara Gresik.
Wilayah yang mengalami dampak paling parah adalah Desa Morowudi di Kecamatan Cerme serta Desa Boboh di Kecamatan Menganti. Di Morowudi, banjir menggenangi jalan raya dengan ketinggian air antara 20 hingga 50 sentimeter sepanjang 800 meter. Jalan lingkungan juga tergenang air setinggi 10 hingga 25 sentimeter sepanjang 1.820 meter. Sebanyak 302 rumah warga terdampak dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 30 sentimeter.
Baca juga: Tak Perlu Keluar Uang untuk Belanja Kiper Baru, Chelsea Sudah Punya Penjaga Gawang Berkualitas
Di Desa Boboh, luapan Kali Lamong merendam sedikitnya 237 rumah. Banjir juga menggenangi jalan raya dengan ketinggian 30 hingga 60 sentimeter sepanjang 300 meter, serta jalan lingkungan dengan genangan setinggi 10 hingga 50 sentimeter sepanjang 800 meter. Akibat kondisi ini, sekitar 74 warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pelaksana BPBD Gresik, Sukardi, menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, BPBD Jawa Timur, serta relawan desa untuk menangani dampak banjir. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan unsur Muspika dan pemerintah desa terdampak, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik.
Baca juga: Nasib Eks Persija Berlabel Juara Liga 1, Masih Moncer di Usia Tua, Timnya Justru Degradasi ke Liga 3
"Kami terus melakukan monitoring dan pendataan serta mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman," ujar Sukardi.
BPBD Gresik telah mengerahkan personel, peralatan, serta logistik ke lokasi terdampak. Selain itu, tenda pengungsian telah didirikan di Desa Bringkang dan Desa Boboh. Untuk memudahkan evakuasi, perahu penyelamat telah ditempatkan di Desa Boboh, Desa Kedungrukem, dan Desa Pandu di Kecamatan Cerme.
"Kami juga mendistribusikan logistik ke dapur umum desa guna memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi," tambah Sukardi.
Pihak berwenang terus berupaya menangani dampak banjir dan mengantisipasi potensi curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas guna menghindari risiko yang lebih besar.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Willy Abraham/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.