Gebrakan Bupati Jember

Bupati Jember Turunkan Retribusi Pasar, Ini Respons Pedagang

Para pedagang Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur menyambut positif langkah Bupati Jember Muhammad Fawait yang menurunkan retribusi pasar

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
RETRIBUSI PASAR TURUN: Aktivitas pedagang di Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur, Selasa (4/3/2025) Pedagang Pasar Tanjung Jember sambut positif langkah Bupati Jember Muhammad Fawait menurunkan retribusi pasar.  

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Para pedagang Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur menyambut positif langkah Bupati Jember Muhammad Fawait yang menurunkan retribusi pasar

Luluk Maisaroh, seorang pedagang berharap, kebijakan menurunkan retribusi pasar tradisional untuk para pelapak bisa segera dilaksanakan. 

"Tentu saya senang dan bangga sekali. Kalau kata Pak Bupati, saya dengar itu penurunannya kembali seperti tarif sebelumnya," ujarnya, Selasa (4/3/2025).

Menurutnya, pada 2024 Pemkab Jember menaikan retribusi pasar tradisonal untuk para pedagang hingga 100 persen dari setoran tahun sebelumnya. 

"Jadi naik dua kali lipat dari pajak yang pertama. Soal penurunan retribusi pasar, saya rasa gampang, ditetapkan sekarang bulan depan sudah bisa dilaksanakan," kata Luluk. 

Namun, kata dia, ada hal yang mendasar yang tidak kunjung dibereskan oleh Pemkab Jember mengenai masalah penataan pedagang di Pasar Tanjung

"Penataan dari pemerintah harus tegas dan jelas, agar semua pedagang menikmati pasar, kalau pasar induk ada di lantai atas, semua pedagang harus di lantai atas semua," ulasnya. 

Luluk mengatakan, saat ini masih banyak pedagang yang berjualan di lantai bawah, tepatnya di pinggir jalan area pasar. Mereka tidak pernah diminta setoran retribusi. 

"Mereka cuma dimintai bayar uang sampah, padahal kami juga dikenakan uang sampah plus bayar retribusi, tentunya hal ini akan menimbulkan kecemburuan sosial antar pedangan pasar," katanya. 

Baca juga: Diprediksi Naik 14 Persen, Puncak Arus Mudik Penyeberangan Bali-Jawa Menjelang Nyepi

Hal itu sebetulnya sudah dipaparkan kepada bupati Jember terdahulu. Namun, kata dia, gebrakan mereka selama ini hanya, gertak sambal. 

"Jalan pertama tok, setelah itu kembali lagi (pedagang) itu jualan di trotoar area Pasar Tanjung dan menjamur lagi," ulas Luluk. 

Luluk menilai, Pemkab Jember harus berani menertibkan pedagang liar yang berjualan di pinggir jalan raya area Pasar Tanjung, dengan memindahkan mereka di lantai dua. 

"Kalau memang pasar induk ada di atas, semua pedagang harus di atas semua. Karena lapaknya masih banyak yang kosong, sementara yang bawah dibersihkan, kami ingin komitmen," tuturnya. 

Dia menjelaskan, hal itu supaya retribusi tidak hanya dibebankan kepada pedagang yang ada di lantai dua Pasar Tanjung saja. Tetapi berlaku untuk semua penjual. 

"Tetapi bagaimana orang-orang dibawah itu bisa pindah ke atas, dan menambah retribusi pasar kepada pemerintah, agar mereka kena pajak juga. Jadi gendong indit dan karena semua kena retribusi," ucapnya. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved