Berita Situbondo

Sidang Paripurna Serah Terima Jabatan Bupati Situbondo: Tantangan dan Peluang ke Depan

Sidang paripurna serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo periode 2025-2030.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Izi Hartono
SERTIJAB: Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, menyaksikan penandatangan serag terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo. Serah terima jabatan yang berlangsung di ruang rapat Paripurna DPRD. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Sidang paripurna serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo periode 2025-2030, Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Ulfiyah, berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD Situbondo, Kamis (6/3/2025). Acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.

Namun, Plt. Bupati Situbondo, Nyai Hj. Khoirani, tidak hadir dalam prosesi ini. Sebagai gantinya penandatanganan serah terima jabatan diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Situbondo, Wawan Setiawan. 

Ketua DPRD Situbondo, Mahbub Junaidi, menjelaskan bahwa ketidakhadiran Plt. Bupati dapat diwakilkan karena adanya keperluan lain.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Emil Dardak menyoroti angka kemiskinan di Situbondo yang masih berada di angka 11,51 persen atau sekitar 80.170 orang. 

Baca juga: Dini Hari Nanti! Link Live Stream Copenhagen Vs Chelsea di Liga Konferensi UEFA 2024, Live Dimana?

Menurutnya data kemiskinan yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) berbasis sampling, sehingga belum dapat mengidentifikasi secara rinci siapa saja yang masuk dalam kategori tersebut.

“Ini menjadi tantangan besar, namun jika dikawal bersama antara pemerintah provinsi dan kabupaten, maka angka kemiskinan ini dapat ditekan melalui program kesehatan dan kesejahteraan yang tepat,” ujarnya.

Emil menekankan pentingnya program pemberdayaan yang spesifik, seperti pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas serta peningkatan kesejahteraan perempuan melalui kebijakan yang tepat sasaran.

Lebih lanjut Emil menyoroti potensi ekonomi Situbondo yang dapat dikembangkan melalui sektor pariwisata dan pertanian. 

Dengan garis pantai yang panjang, ia menilai bahwa pertumbuhan ekonomi tidak harus terpusat di kota, tetapi dapat dikembangkan di daerah seperti Asembagus dan Besuki.

Baca juga: Catatan Kontras 3 Pilar Inter Milan di Laga Kontra Feyenoord, 2 Pemain Bersinar, 1 Nama Flop

“Dengan adanya tol Trans-Jawa yang telah mencapai Besuki, ini menjadi peluang luar biasa. Besuki bisa menjadi gerbang ke Bondowoso dan Banyuwangi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Situbondo,” ungkapnya.

Selain sektor pariwisata, Emil juga menyoroti pentingnya sektor pertanian, terutama komoditas tebu yang menjadi andalan petani di Situbondo. Ia menekankan perlunya kebijakan tata niaga tebu yang lebih baik, sejalan dengan Instruksi Presiden terkait swasembada gula. 

Menurutnya dengan harga yang lebih baik dan peningkatan produktivitas, kesejahteraan petani tebu dapat meningkat.

Bupati Rio  menegaskan fokus pemerintahannya adalah menurunkan angka kemiskinan dari 11,51 persen menjadi 9 persen.

“Kunci utamanya adalah membenahi birokrasi dengan mengubah mindset aparatur menjadi pelayan masyarakat yang sesungguhnya,” ujar Mas Rio.

Ia juga menekankan pentingnya akses pendidikan dan kesehatan sebagai indikator utama dalam pengurangan kemiskinan.

Baca juga: Menang Telak Atas 10 Pemain Persik Kediri, Persib Bandung Tegaskan Posisi di Puncak Klasemen

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved