Berita Bondowoso

Penghitungan Efisiensi Anggaran di Bondowoso Tunggu Pembahasan dengan Banggar DPRD

Meski telah memasuki bulan ke tiga di 2025, penghitungan efisiensi anggaran  di Kabupaten Bondowoso, belum rampung

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
KANTOR PEMKAB BONDOWOSO - Suasana halaman kantor Pemerintah Daerah Bondowoso pada Rabu (12/2/2025). Pemkab Bondowoso masih akan membahas penghitungan efisiensi anggaran dengan Badan Anggaran DPRD Bondowoso.  

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Meski telah memasuki bulan ke tiga di 2025, penghitungan efisiensi anggaran  di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur,  belum juga rampung 100 persen.

Penghitungan baru selesai di Tim Anggaran Pemkab Bondowoso. Selanjutnya masih akan dibahas bersama dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bondowoso

Dijadwalkan pertemuannya akan dilakukan pada 11 atau 12 Maret 2025. Akibatnya plot anggaran untuk seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) belum diketahui. 

Bahkan, anggaran yang bisa digunakan hanya untuk pembayaran listrik, air, dan honor.

Menurut Pj Sekda Bondowoso, Fathur Rozi, selain penggunaan anggaran, air, listrik dan honor, beberapa kegiatan juga masih tetap jalan kendati tak bisa 100 persen.

Karena, yang terkena refocusing efisiensi saja yang ditunda sementara. Penyebabnya ini terjadi karena berkaitkan dengan sistem SIPD, bukan tidak bisa melaksanakan kegiatan.

"Bukan berarti tak bisa melaksanakan, cuma tak bisa 100 persen. Menunggu hasil efisiensi," ujarnya dikonfirmasi pada Sabtu (8/3/2025).

Baca juga: Baru Pulang dari Bali, Seorang Kakek Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Jember

Ia menerangkan, penghitungan efisiensi di tingkat Tim Anggaran telah hampir selesai 100 persen. Tinggal didiskusikan dengan Banggar, sebelum akhirnya benar-benar bisa didistribusikan ke OPD-OPD. 

"Baru mungkin Selasa atau Rabunya kami bersama Banggar. Sebenarnya, sudah fiks ya, distribusi itu sudah ada kepastian, (plot anggaran OPD, red) tapi kan tetap harus dibahas dengan Banggar," ujarnya.

Menurutnya, pengurangan anggaran di OPD-OPD, beberapa di antaranya dikakukan pada perjalanan dinas dipotong 50 persen, ATK, kegiatan seremonial, termasuk FGD.

"Kemudian itu kami arahkan sebagian besarnya, sesuai SE Kemendagri, untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur," jelas pria yang juga merupakan Kepala Dinas PMD Kabupaten Probolinggo itu.

Ia menerangkan, anggaran untuk di dinas PU yang terkana refocusing efisiensi anggaran sekitar Rp 65 milliar. Terperinci yakni DAU bidang PU sekitar Rp 61 milliar. Kemudian di bidang irigasi, dan PKK.

"Jika total Rp 65 milliar," terangnya.

Baca juga: Wamenkop Ferry Juliantono Apresiasi Koperasi Pondok Pesantren di Lamongan

Sebelum itu, Kepala Dinas Pariwisa, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora), Mulyadi, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum tahu hasil efisiensi dan rasionalisasi anggaran di semua OPD. Tak terkecuali Disparbudpora yang membawahi KONI.

Karena itulah, untuk tahun ini masih belum tahu berapa besaran anggaran untuk KONI Bondowoso.Hal itu dijabarkannya saat ditanya masih belum dimulainya seleksi Porprov oleh Cabor-cabor untuk Kabupaten Bondowoso

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved