Pengusaha Karaoke di Tulungagung Meminta Diizinkan Buka Selama Ramadan

Memang usaha karaoke di Kabupaten Tulungagung melekat pada usaha cafe atau warung kopi.

Namun persentase pendapatan dari karaoke mencapai 70 persen dari semua jenis usaha yang dijalankan.

“Karaoke ini memang core bisnisnya, mencakup 70 persen. Sisanya 20 persen itu makan minum, 10 persen lain-lain,” papar Yono.

Baca juga: Usai Laga Inter Milan Kontra Feyenoord, Simone Inzaghi Masuk Geng Pelatih Elit Nerazzurri

Yono bahkan mengusulkan ada kompensasi bagi usaha karaoke yang dipaksa tutup selama Ramadan.

Jika tidak bisa dilakukan, maka perlu ada solusi seperti tidak harus tutup sepenuhnya, tapi ada jeda waktu.

Meski tidak beroperasi penuh, setidaknya masih ada harapan bagi pelaku usaha karaoke untuk mendapatkan penghasilan.

“Bisa diatur misalnya, buka setelah salat tarawih sampai menjelang sahur. Solusi seperti itu yang kami harapkan,” ucapnya.

Baca juga: Liga Konferensi UEFA 2024 Chelsea Vs Copenhagen: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming

Namun Yono dan para pelaku usaha karaoke lain harus menelan kekecewaan.

Komisi B DPRD Tulungagung berjanji ke depan akan melibatkan para pelaku usaha hiburan ini saat akan membuat kebijakan.

Namun tidak ada perubahan kebijakan, Surat Edaran Bupati tentang pelarangan tempat karaoke selama Ramadan tetap berlaku.

“Secara umum saya kecewa, karena yang kami harapkan adalah solusi terbaik. Kami menganggap surat edaran itu adalah senjata bagi mereka untuk melakukan operasi di tempat-tempat karaoke,” pungkasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)