Honorer Pemkab Jember Belum Gajian

Pegawai Honorer Pemkab Jember Dirawat di Rumah Sakit, Disebut Depresi Akibat Tiga Bulan Tak Gajian

Seorang pegawai honorer Pemkab Jember disebut mengalami depresi hingga menjalani perawatan di RSD dr Soebandi Jember

|
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
Net
Ilustrasi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER -  Seorang pegawai honorer Pemkab Jember disebut mengalami depresi hingga menjalani perawatan di RSD dr Soebandi Jember. 

Pegawai honorer di Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Pemkab Jember ini depresi karena belum mendapatkan honor sejak Januari 2025.

Artinya selama tiga bulan terakhir, pegawai honorer asal Kecamatan Kaliwates itu belum gajian.

Wakil Bupati Jember Djoko Susanto membenarkan adanya pegawai honorer Pemkab Jember yang sedang dirawat di RSD dr Soebandi.

Sebab, Djoko sudah menjenguk pria tersebut panda Rabu (19/3/2025) malam.

"Saya sedih melihatnya sampai sulit ngomong. Semoga cepat diberi kesembuhan," kata Djoko, Kamis (20/3/2025).

Djoko mengaku mengetahui kabar sakitnya pegawai honorer ini, setelah melakukan audiensi dengan tenaga honorer yang tiga bulan belum gajian.

"Saya baru mengetahui kondisinya dari teman-teman yang bersangkutan saat audiensi tentang nasib tenaga honorer," katanya.

Baca juga: 692 Usulan Pembangunan di Musrenbang Kabupaten Jember 2026

Menurutnya, kondisi pegawai non Aparatur Sipil Negara (ASN) ini adalah contoh nyata tekanan mental, akibat ketidakjelasan bayaran menjadi tenaga honorer Pemkab Jember.

"Bertumpuk-tumpuk masalah jadinya depresi seperti ini. Sudah kena beban pekerjaan, yo ora duwe duit (tidak punya uang)," ucap Djoko

Mengingat honorer ini merupakan tulang pungggung keluarganya, lanjutnya, sehingga wajar kalau pikirannya terbebani, akibat tekanan ekonomi.

"Mengingat yang bersangkutan juga menjadi tulang punggung keluarga. Saya juga akan berupaya mengambil ijazah terakhirnya yang masih tertahan," urainya.

Oleh karena itu, Djoko mengaku akan melakukan langkah taktis, supaya hambatan pencairan honor terhadap ribuan tenaga honorer cepat terurai. 

"Saya segera membuat nota dinas dan mengkoordinasikan kepada pihak-pihak berwenang untuk memperlancar proses pencairan hak-hak pekerja honorer," ujarnya.

Baca juga: Tol Segmen Gending-Kraksaan-Paiton Resmi Dibuka, Diperkirakan 10 Ribu Kendaraan Melintas per Hari

Sementara itu untuk biaya pengobatan pegawai honorer di RSD dr Soebandi Jember itu seluruhnya gratis karena ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved