Peredaran Narkoba di Bangkalan
Peredaran Narkoba Kian Parah di Bangkalan, Bahkan Keluarga Laporkan Saudaranya Sendiri ke Polisi
Di tengah kekhawatiran ini, muncul ungkapan kritis di masyarakat: "Jika anak tidak terjerumus narkoba, rasanya sudah seperti orang kaya."
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bangkalan – Penyalahgunaan narkoba, khususnya jenis sabu, semakin parah di Kabupaten Bangkalan, Madura. Banyak keluarga merasa waswas akan ancaman yang mengintai generasi muda.
Di tengah kekhawatiran ini, muncul ungkapan kritis di masyarakat: "Jika anak tidak terjerumus narkoba, rasanya sudah seperti orang kaya."
Salah satu bentuk nyata dari dampak penyalahgunaan narkoba terlihat dalam kasus yang dialami pasangan suami istri RV (46) dan ML (43), warga Desa Keleyan, Kecamatan Socah. Mereka melaporkan anggota saudaranya sendiri, SP, ke Polsek Socah, Rabu (2/4/2025) pukul 09.00 WIB atas dugaan penipuan dan penggelapan, sebagaimana diatur dalam Pasal 378 dan/atau Pasal 372 KUHP.
Baca juga: Persija Tegaskan Target di Liga 1 2024, Jakmania Justru Beri Sorotan Tak Terduga, Singgung 1 Hal
SP, yang merupakan adik kandung RV, telah lama menjadi pecandu sabu-sabu sejak tahun 2000. Kondisi ini membuat keluarganya resah, terutama setelah perilakunya semakin di luar kendali.
“Adik saya (SP) bercerai dengan istrinya pada 2023 dan memiliki tiga anak. Ia bekerja di sebuah usaha konveksi,” ungkap RV, usai meninggalkan Polsek Socah.
Menurut laporan yang disampaikan kepada Kanit Reskrim Polsek Socah, Aiptu Zainal Arifin, insiden penipuan dan penggelapan terjadi pada Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu, SP meminjam sepeda milik keponakannya dengan alasan hendak membeli nasi. Namun, setelah dua jam berlalu, sepeda tersebut tak kunjung dikembalikan. Ketika ML mencoba mencari SP di warung yang disebutkan, ternyata warung tersebut tutup.
Baca juga: Sejumlah Petasan Jumbo Jatuh dan Meledak dari Balon Udara di Tulungagung, Terdengar 4 Kali Ledakan
RV mengungkapkan kejadian ini bukanlah yang pertama kali. SP sebelumnya juga kerap mengambil barang milik keluarga dan tetangga, termasuk sepeda motor, kipas angin, hingga hasil bumi seperti singkong dan jagung.
“Kami sudah cukup bersabar, tetapi kali ini kami berharap ada tindakan tegas agar bisa menjadi efek jera. Ini juga sebagai upaya agar SP bisa lepas dari ketergantungan narkoba,” ujar RV.
Keluarga berharap laporan ini dapat menjadi langkah awal bagi SP untuk mendapatkan bantuan dan keluar dari jerat narkoba yang telah lama menghancurkan hidupnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Ahmad Faisol/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.