Flushing Bendungan di Blitar

Banyak HP Jatuh ke Air saat Ribuan Warga Berburu Ikan di Sungai Brantas saat Flushing Bendungan

Warga sekitar terutama dari Kabupaten Tulungagung, menyebut tradisi ini sebagai pladu Sungai Brantas.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/istimewa: Didit Aulia
JATUH KE AIR - Sejumlah HP milik pencari ikan dibawa ke tempat servis Freedom Cell Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur karena jatuh ke Sungai Brantas saat menangkap ikan mabuk akibat flushing di wilayah Kecamatan Rejotangan, Minggu (27/4/2025) kemarin. Flushing Bendungan Wlingi dan Lodoyo di Kabupaten Blitar membuat ikan-ikan mabuk, dan manarik warna untuk mencari ikan di sepanjang aliran Sungai Brantas. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Tulungagung - Flushing Bendungan Wlingi dan Lodoyo di Kabupaten Blitar pada Minggu (27/4/2025) bukan hanya menjadi ajang pengelolaan air, tetapi juga berubah menjadi festival berburu ikan yang meriah. Warga sekitar terutama dari Kabupaten Tulungagung, menyebut tradisi ini sebagai pladu Sungai Brantas.

Diperkirakan ribuan orang tumpah ruah ke aliran Sungai Brantas, mulai dari wilayah Kecamatan Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Kedungwaru, hingga Karangrejo. Mereka memadati titik-titik strategis untuk menangkap ikan, menggunakan berbagai peralatan seperti serok, jaring.

Baca juga: Jakmania Siap? Gustavo Almeida Kans Hengkang dari Persija, Minat Klub Lain Jadi Sebab

Namun di balik keseruan tersebut, insiden kecil pun bermunculan: banyak telepon genggam (HP) milik para pemburu ikan yang tercebur ke sungai.

Hal ini diungkapkan Didik Aulia, pemilik layanan perbaikan HP Freedom Cell di Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan. Menurut Didik, sehari setelah acara, ia menerima banyak HP dengan kerusakan serupa.

Baca juga: BOCORAN Nama Baru Pengganti Ciro Alves, Persib Bandung Kans Selamatkan Pilar Persis Solo

"HP-nya ditaruh di saku atas, terus jatuh ke air waktu mencari ikan di Sungai Brantas," ujarnya, Senin (28/4/2025).

Beruntung, karena para pemilik segera membawa HP mereka ke tempat servis, sebagian besar perangkat masih bisa diselamatkan tanpa perlu penggantian komponen. Didik menjelaskan bahwa penanganan cepat sangat menentukan keberhasilan perbaikan.

"Semua HP cukup dibongkar total dan dikeringkan. Tidak ada yang perlu ganti komponen. Jadi biayanya juga murah, hanya biaya bongkar dan pengeringan," jelasnya.

Didik juga membagikan tips penting untuk menghindari kerusakan fatal pada HP yang tercebur ke air. Menurutnya, langkah utama adalah mencegah korsleting atau hubungan pendek.

Baca juga: Massa Bawa Senjata Tajam Geruduk IGD Puskesmas di Bangkalan

"Kalau bisa, langsung copot baterai. Masalahnya, sekarang banyak HP pakai baterai tanam, jadi perlu membuka tutup belakang untuk memutus arus," terangnya.

Jika pengguna bisa segera membuka tutup belakang dan mencabut soket baterai, peluang HP untuk selamat jauh lebih besar. Namun, jika tidak memungkinkan, Didik menyarankan agar segera membawa HP ke tukang servis profesional agar bisa cepat dibongkar dan dikeringkan.

Ia mengingatkan, waktu adalah faktor krusial.

"Kalau bisa, jangan sampai lewat satu jam dari saat jatuh ke air. Apalagi kalau sampai semalaman baru dibawa, pasti kerusakannya banyak," tegas Didik.

Dari pengalamannya, HP yang terlambat dibongkar biasanya mengalami berbagai kerusakan, mulai dari layar LCD mati, gangguan pada sinyal Wi-Fi, hingga kerusakan fungsi lainnya. Jika sudah ada komponen yang rusak, tentu biaya perbaikannya pun akan jauh lebih mahal.

Untuk perangkat yang sudah memiliki fitur tahan air, Didik menjelaskan bahwa masih ada risiko kerusakan jika HP terlalu lama terendam.

"Kalau belum lama, HP tahan air masih aman. Tapi kalau kelamaan, tetap bisa rusak karena air bisa merembes ke dalam," tutupnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved