Haji 2025
Dua Jemaah Haji Lansia Asal Jember Minta Pulang karena Lupa Kasih Makan Sapinya
Keduanya sempat memaksa ingin pulang karena teringat sapi ternaknya di rumah.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya – Dua jemaah haji lanjut usia asal Kabupaten Jember yang tergabung dalam kloter 32 mengalami gejala demensia secara tiba-tiba sesaat setelah tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Keduanya sempat memaksa ingin pulang karena teringat sapi ternaknya di rumah.
Salah satu jemaah, Achmad Sadin (90), terlihat panik dan berusaha meninggalkan asrama sambil berteriak-teriak ingin pulang ke kampung halamannya di Tempurejo, Jember. Sementara itu, Enjo Endin Parmo (70) juga menyatakan keinginannya kembali ke Jenggawah, Jember karena merasa lupa memberi makan dua ekor sapi miliknya.
Enjo bahkan mengatakan ingin segera mencari rumput untuk ternaknya. Kedua lansia tersebut menunjukkan tanda-tanda kebingungan dan disorientasi, yang diduga dipicu oleh perubahan lingkungan dan tekanan psikologis menjelang keberangkatan haji.
Baca juga: Anggota DPR RI Ali Mufthi Terpilih Aklamasi Pimpin Golkar Jatim 2025–2030
Ketua Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, dr Mochamad Gesta Robi Farmawan, membenarkan peristiwa tersebut. “Satu orang sekarang dirawat di RS Menur, dan satu lainnya masih kami tangani di klinik Asrama Haji,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut Gesta, lansia memang rentan mengalami gangguan perilaku saat menghadapi lingkungan baru, terutama ketika berada dalam kondisi stres atau cemas yang sulit dikendalikan. “Biasanya muncul keinginan untuk pulang, dan jemaah mencari-cari alasan sebagai bentuk pelampiasan dari rasa cemas itu,” katanya.
Ia menambahkan meskipun upaya preventif telah dilakukan, kasus seperti ini masih sering terjadi, terutama pada jemaah usia lanjut.
Baca juga: Banjir Rendam Belasan Rumah Warga di Tegalampel Bondowoso
Dalam kondisi tertentu, jemaah yang mengalami demensia bisa mendapatkan dispensasi untuk dibadalkan hajinya—yakni ibadah haji dilaksanakan oleh orang lain atas namanya. “Kasihan juga kalau dipaksakan berangkat. Kebetulan anaknya juga ikut berhaji dari Jember,” kata Gesta.
Gesta berharap ada regulasi khusus yang mengatur penanganan jemaah dengan gangguan daya ingat. Menurutnya, hal ini penting demi menjaga aspek kemanusiaan dan keselamatan jemaah secara menyeluruh.
Hingga Sabtu malam, Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 30 kloter dengan total 11.381 jemaah, atau sekitar 30 persen dari total keseluruhan 36.845 jemaah yang akan berangkat melalui embarkasi tersebut.
(Faiq Nuraini/TribunJatimTimur.com)
Masih Dirawat dan Satu Hilang, 7 Jemaah Haji Asal Jatim Belum Bisa Pulang dari Arab Saudi |
![]() |
---|
Kloter 97 Jadi Penutup Kepulangan Jemaah Debarkasi Surabaya, 107 Orang Meninggal Selama Haji 2025 |
![]() |
---|
Jemaah Haji NTT Senang Bisa Pulang Kampung, Akibat Bandara Tutup Tertahan 4 Hari di Surabaya |
![]() |
---|
Bayi Jemaah Haji Haji Lumajang Belum Bisa Pulang ke Tanah Air, Masih Pemantauan di RS Mekkah |
![]() |
---|
Lima Jemaah Haji 2025 Debarkasi Surabaya Meninggal di Pesawat, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.