Sabu-Sabu 1 Kilogram Dikirim dari Malaysia dan Dimasukkan ke Dalam Shock Breaker Motor

Ditresnarkoba Polda Jawa Timur menangkap kurir sabu-sabu jaringan malaysia, yang menyimpan satu kilogram sabu dalam onderdil kendaraan bermotor.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Luhur Pambudi
UNGKAP NARKOBA: Direktur Ditresnarkoba Polda Jatim Kombes Pol Robert Da Costa dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menunjukkan barang bukti shock breaker roda depan motor yang dimodifikasi menjadi wadah penyimpanan sabu 1 kg 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya – Ditresnarkoba Polda Jawa Timur menangkap kurir sabu-sabu jaringan malaysia, yang menyimpan satu kilogram sabu dalam onderdil kendaraan bermotor.

Tersangka berinisial KF (36), warga Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, ditangkap saat menerima paket berisi onderdil motor yang ternyata telah dimodifikasi untuk menyembunyikan narkotika. Paket tersebut dikirim dari Malaysia melalui jalur udara dan jasa ekspedisi, dengan tujuan akhir wilayah Gresik.

"Modus utama yang cukup menarik adalah penyelundupan melalui pengiriman onderdil kendaraan, yaitu shock breaker motor, yang di dalamnya disembunyikan sabu," ujar Direktur Ditresnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, Rabu (21/5/2025).

Dalam pemeriksaan diketahui sabu dikemas dalam puluhan plastik kecil, dengan total berat mencapai 1.020 gram. Plastik-plastik tersebut kemudian diselipkan ke dalam rongga tabung selongsong pegas shock breaker roda depan motor.

Baca juga: Polisi Polres Probolinggo jadi Korban Penipuan Polisi Gadungan

Secara teknis, rongga itu biasanya diisi dengan kumparan per yang berfungsi menegang dan mengendurkan suspensi kendaraan. Namun dalam modus ini kumparan dibuang sehingga menciptakan ruang kosong sepanjang sekitar dua jengkal tangan orang dewasa. Ruang tersebut kemudian dijadikan wadah penyimpanan sabu.

Ada delapan unit shock breaker yang dimodifikasi menjadi wadah penyelundupan oleh jaringan pengedar asal Asia Tenggara tersebut.

Penangkapan KF dilakukan setelah penyidik Ditresnarkoba Polda Jatim menerima informasi dari Bea Cukai Juanda Surabaya mengenai pengiriman mencurigakan. Mereka kemudian melakukan controlled delivery—teknik pengungkapan yang dilakukan dengan menyamar sebagai kurir ekspedisi—untuk melacak penerima barang.

KF akhirnya teridentifikasi sebagai penerima paket tersebut di sebuah warung kopi di wilayah Panceng, Gresik. 

Baca juga: Como Vs Inter Milan, 1 Bintang Nerazzurri Kembali, Bek Prancis Kans Main, 1 Lainnya Diragukan

Dalam penyidikan KF mengaku hanya bertindak sebagai kurir dan berkomunikasi dengan seorang bandar berinisial M (saat ini buron/DPO) melalui aplikasi WhatsApp.

"Paket itu seharusnya diserahkan kepada seseorang di sebuah kamar hotel di Lamongan, sesuai arahan dari M," jelas Robert.

Tersangka juga mengaku sudah 10 kali menerima dan mengantarkan paket serupa atas perintah M. Untuk setiap pengiriman, ia mendapat bayaran sekitar Rp10 juta.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Luhur Pambudi/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved