Takut Lapor Polisi, Korban KDRT di Jombang Sambil Menangis Lapor ke Pemadam Kebakaran
Bukan lapor polisi, korban Kekerasan Dalam Ruang Tangga (KDRT) di Kabupaten Jombang ini justru lapor ke Pemadam Kebakaran (Damkar).
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jombang - Bukan lapor polisi, korban Kekerasan Dalam Ruang Tangga (KDRT) di Kabupaten Jombang ini justru lapor ke Pemadam Kebakaran (Damkar).
Seorang wanita berinisial W (30) warga yang tinggal di Kecamatan Diwek, Jombang, pilih melapor ke Damkar terkait KDRT yang ia terima dari sang suami, Selasa (13/5/2025), lalu.
Komandan Regu Pos Damkar Kabupaten Jombang, Hariyanto membenarkan ada ibu-ibu datang bersama dua anak perempuannya yang masih kecil-kecil ke Pos Damkar.
Hariyanto mengatakan wanita tersebut datang ke Pos Damkar dengan bingung dan menangis. Kedatangannya disambut oleh para petugas termasuk Hariyanto.
Tak lama berselang, wanita tersebut mencurahkan isi hatinya jika ia menjadi korban KDRT oleh sang suami dan tidak tahu harus melapor kemana, karena ia takut datang ke kantor polisi.
Baca juga: SINYAL Persib Bandung Bongkar Pos Playmaker, 3 Bintang Asing Disebut Deal, Tyronne del Pino Out?
"Saat itu Selasa pekan lalu. Ada ibu-ibu datang ke Pos Damkar, dia datang tidak sendiri tapi sama dua anak perempuannya yang masih SD dan TK. Datang nangis, terus cerita kalau jadi korban KDRT," katanya, Rabu (21/5/2025).
Hariyanto menjelaskan wanita itu curhat dia dan dan anak-anaknya dimarahi suami dengan nada tinggi. Selain itu sang anak juga dipukul di bagian lengan.
Korban mencoba melindungi kedua anaknya, namun korban didorong oleh suaminya. Korban mengalami lecet di bagian punggung, tangan kanan dan mengaku merasa sakit di bagian pinggang.
"Saat ibu itu datang yang piket di kantor kebetulan masih muda-muda dan belum menikah, sehingga belum mengerti bagaimana harus menangani kasus KDRT. Kemudian ada anak di kantor menelpon saya, menceritakan itu, dan saya datang ke kantor," jelasnya.
Baca juga: Penyelundup Sabu dalam Lontong Ke Lapas Banyuwangi Merupakan Residivis
"Saat saya tanya kenapa datang ke Damkar, jawabnya ingin suaminya langsung ditangkap saat itu juga," ungkapnya.
Korban lantas menceritakan dirinya sudah menerima perlakuan kekerasan serupa berulang kali. Bahkan ia pernah mengalami luka berdarah di bagian tangan, dan memar di kaki pada kejadian sebelumnya.
Bahkan korban juga pernah menerima kekerasan dari sang suami saat tinggal di Mojoagung.
Korban mengaku pernah melapor ke pihak desa bahkan ke Polsek setempat, namun tidak ada tindakan karena kurangnya bukti dan saksi.
Korban mengaku sempat bercerai, namun rujuk karena dua anaknya masih kecil.
Mendengar cerita korban, Hariyanto mengarahkannya untuk melapor ke polisi. Hariyanto juga membantu dengan menelpon rekannya di Polsek Jombang untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Bek Jerman Dilirik Tim Liga Inggris, Inter Milan Bidik Bintang Chelsea Jadi Pengganti
Jelang Chelsea Hadapi Man United, Enzo Maresca Berhati-hati dalam Memasang Alejandro Garnacho |
![]() |
---|
Dusan Vlahovic Masih Berencana Tinggalkan Juventus Meski Mulai Tampil Apik, Inter Mian Bisa Rekrut? |
![]() |
---|
Usai Persib Bandung Lawan Lion City Sailors, Bojan Hodak Didesak Bobotoh, Eks Arema FC Sebabnya |
![]() |
---|
Dilarang Main Karena Kasus Doping, 1 Winger Chelsea Kans Buat Manuver Luar Dugaan Soal Masa Depan |
![]() |
---|
Sama-sama Bakal Ditinggal Kiper Utama, Inter Milan dan AC Milan Adu Sikut demi Eks Napoli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.