Berita Bondowoso

Laboratorium Kopi Persahabatan Bondowoso Jadi Tempat Belajar Perkopian Gratis

Cinta pada pandangan pertama pada kopi, membuat Moelyadi mabuk kepayang, hingga kini mendirikan Laboratorium kopi di Bondowoso

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
LABORATORIUM KOPI - Moelyadi, Direktur Laboratorium Kopi Persahabatan Bondowoso, Jawa Timur, saat menunjukkan beberapa pelatan dan mesin perkopian pada ADM Perhutani, dan Wakapolres Bondowoso, pada Sabtu (31/5/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Cinta pada pandangan pertama pada kopi, membuat Moelyadi mabuk kepayang hingga kini.

Sudah 12 tahun kecintaannya pada kopi, membuatnya termotivasi untuk menjadikan kopi sebagai sumber penghidupan para pelaku kopi dari hulu hingga hilir. Tak hanya menjadi minuman peneman dalam mencari inspirasi.

Berangkat dari ini, Moelyadi pun menciptakan Laboratorium Kopi Persahabatan. Lokasinya berada di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Dabasah, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Berbagai peralatan mesin kopi, serta kopi berbagai cita rasa berada di laboratorium yang baru dibuatnya.

Barista dari berbagai kota juga didatangkan setiap bulan.

Melalui laboratorium kopi ini, dirinya ingin melahirkan banyak anak muda untuk menjadi generasi penerus pelaku kopi.

Mereka nantinya akan belajar di laboratorium kopi secara gratis. Mulai dari belajar pengujian cita rasa kopi, produk kopi, serta pengujian alat maupun mesin kopi.

Termasuk nanti belajar kopi langsung di perkebunan kopi seluas 400 hektar.

Baca juga: Kasus Perdagangan Bayi di Ngawi, Empat Tersangka Raup Untung Jutaan Rupiah

Semuanya gratis, meski biasanya jika belajar sebagai barista biayanya mencapai puluhan juta.

"Disini tak dipungut biaya," kata pria yang juga menjabat Direktur PT Mulia Indonesia Timur pada Sabtu (31/5/2025) saat peresmian Laboratorium Kopi Persahabatan.

Saat ini sudah ada 31 pelajar di Bondowoso yang telah mendaftarkan diri untuk belajar. Selain itu, ujar pria asli Bondowoso itu, juga sudah melakukan komunikasi dengan lima Pondok Pesantren di Bondowoso.  

Agar santrinya belajar perkopian di Laboraorium Kopi. Karena mereka bisa menjadi masa depan eksistensi kopi Bondowoso.

Di sisi lain, ia juga ingin mempersiapkan anak muda agar memiliki keterampilan. Sehingga nantinya bisa dihindarkan dari tingginya judi online, atau pun terpaan badai narkoba.

Meski didirikan oleh pihak swasta. Namun, ini menjadi laboratorium kopi pertama di Bondowoso yang bisa diakses oleh semua kalangan.

Bahkan, terdapat cafe yang menyeduhkan kopi spesialti yang harga per kilogramnya bisa mencapai ratusan ribu. Namun, di Laboratorium Kopi Persahabatan yang lengkap dengan cafe itu, bisa dinikmati dengan harga yang ramah di kantong.

Baca juga: PSG Vs Inter Milan di Final Liga Champions, Ajang Beradunya Kesempurnaan dan Konsistensi

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved