Berita Bondowoso

Penyebab Kebakaran Terbanyak Korsleting Listrik, Damkar Bondowoso Ajari Jemaah GKJW

Terjadi 28 kejadian kebakaran selama Januari hingga Juni 2025 di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Damkar Bondowoso
SIMULASI - Seorang jemaah GKJW Bondowoao saat mencoba mematikan api dalam simulasi di tengah sosialisasi kebakaran bersama Damkar pada Minggu (15/6/2025). Damkar Bondowoso mencatat ada 28 kasus kebakaran di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mulai Januari hingga Juni 2025. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Terjadi 28 kejadian kebakaran selama Januari hingga Juni 2025 di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Mulai kebakaran rumah, tempat usaha, kebakaran kabel listrik, kebakaran tempat gym, hingga kendaraan roda 4.

Plt Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Satpol PP Bondowoso, Martanto, kebakaran terbanyak disebabkan oleh korsleting listrik di rumah-rumah. Yakni mencapai sekitar 42 persen dari total kebakaran yang terjadi sepanjang 2025 ini.

Penyebab lainnya yang juga sering terjadi yakni karena kebocoran tabung gas, lupa mematikan tungku/kompor, ada juga yang berawal dari membakar sampah kemudian merembet, dan lainnya.

"Yang tertinggi memang karena korsleting listrik," ujarnya dikonfimasi Senin (16/6/2025).

Ia menjelaskan kebakaran di tempat usaha yang sering terjadi juga karena kurangnya kesediaan APAR. 

Sementara, pihaknya tahun ini belum bisa melakukan inspeksi pemeriksaan ke fasilitas umum, tempat usaha atau pun tempat ibadah untuk memastikan pentingnya adanya APAR.

Baca juga: Perempuan Ditemukan Tewas Dalam Kamar Losmen di Kota Malang, Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Tahun ini, di Damkar hanya ada anggaran untuk

"Sementara anggaran untuk inspeksi seperti itu dipotong, tidak ada dipangkas," ujarnya.

Karena itulah, Damkar Bondowoso kini kerap jemput bola memberikan edukasi dan sosialiasi tentang proteksi kebakaran. Salah satunya dilakukan pada jemaah Gereja Kristen Jawi Wetan.

Pantauan di lapangan, para jemaah diajari memadamkan api menggunakan karung goni, APAR, dan kebocoran gas.

"Kita ajak jemaat itu mematikan api langsung degan karung goni," terangnya.

Ia mengatakan, kebakaran bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Karena itulah, pihaknya mengajari ibu-ibu hingga anak-anak agar tidak gopoh saat muncul percikan api dan melakukan langkah pencegahan awal ini.

"Iya kita tegaskan jangan panik, jika besar ya hubungi Damkar," pungkasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved